TAGAR.id, Jakarta - Stunting adalah salah satu masalah kesehatan yang dapat terjadi pada buah hati. Meskipun jarang terdengar, tetap saja hal ini perlu diwaspadai
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang terjadi apabila anak tidak mendapatkan gizi yang memadai selama seribu hari pertama dalam masa hidupnya.
Apabila masalah tidak segera ditangani sebelum terjadi stunting, maka anak tidak dapat bertumbuh tinggi. Selain itu, otak mereka tidak berkembang sehingga terjadi gangguan kecerdasan.
Selain itu, stunting juga menyebabkan naiknya kemungkinan perlemakan serta penyakit seperti jantung koroner akibat lemak yang tertahan meskipun sudah menerima asupan makanan yang sesuai.
Apakah ada cara untuk menanggulangi stunting apabila terjadi?
Menurut Ketua Satgas Stunting Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Damayanti, R. Sjarif, Sp.A(K), kondisi tersebut dapat diperbaiki selama anak belum menginjak usia 2 tahun.
Meskipun begitu, Damayanti juga menambahkan bahwa usaha tersebut tidak dapat terbilang sederhana ataupun dapat membawa kesembuhan sepenuhnya.
“Penelitian mengatakan, dikasih makan ditambah susu yang protein tinggi ditambah stimulasi agar otak berkembang, itupun hanya 90 persen bisa memperbaiki yang sudah rusak,” ucapnya.
Karena itu, sebaiknya penanganan tidak diberikan terlalu telat. Mulailah mendeteksi penyakit ini dari tanda-tanda awal, yaitu kurangnya berat badan. []
Baca Juga
Tahun 2022 Lokasi Penurunan Stunting di 514 Kabupaten dan Kota
Mendagri: Stunting, Kematian Ibu Hamil dan Bayi Jadi Program Prioritas PKK
Kabupaten Gowa Peringkat Pertama Turunkan Angka Stunting
Kolaborasi Turunkan Stunting Demi Masa Depan Bangsa