Apa Itu Value Trap dalam Dunia Investasi? Ini Cara Menghindarinya

Value trap merupakan suatu kondisi dimana sebuah saham tampak murah karena angka-angka indikator valuasinya (PER, PBV, dst) terbilang rendah.
Ilustrasi value (Foto: Pagar/Pexels)

Jakarta - Di dalam dunia investasi dikenal sebuah istilah value trap atau jebakan nilai yang dikabarkan menjadi salah satu penyebab utama investor melakukan kesalahan ketika berinvestasi. Lalu, apa itu value trap? 

Simak pengertian value trap dan cara menghindarinya dalam artikel berikut ini!


Pengertian Value Trap

Value trap merupakan suatu kondisi dimana sebuah saham tampak murah karena angka-angka indikator valuasinya (PER, PBV, dst) terbilang rendah, namun valuasi yang rendah tersebut sebenarnya nggak bisa dikatakan murah, melainkan memang sudah merupakan valuasi wajarnya, misalnya karena perusahaannya tidak memiliki kinerja fundamental yang bagus, dan juga tidak menawarkan prospek apapun. Bahasa gampangnya, value trap adalah ketika anda menemukan saham yang tampak murah, padahal aslinya murahan.

Dan berdasarkan pengalaman, value trap bisa dikelompokkan jadi dua jenis. Pertama, saham yang valuasinya tampak sangat rendah dibanding saham-saham lain di sektor yang sama, demikian pula dibanding saham-saham lain BEI pada umumnya, tapi karena perusahaan yang bersangkutan dari dulu sampai sekarang gak pernah membukukan kinerja bagus, prospeknya gak jelas, dan nama perusahaannya jarang dikenal publik, maka jadilah sahamnya gak mau naik-naik, karena memang hampir gak ada investor yang mau beli.


Cara Menghindar dari Value Trap

Berikut ini adalah beberapa tips yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber mengenai cara menghindari value trap, antara lain:


Tidak Berpegang Teguh pada Laporan Nilai Laba Rugi

Dari beberapa kasus yang terjadi, banyak informasi yang menyesatkan tentang kondisi internal perusahaan yang biasanya tercantum pada laporan laba rugi. Dengan ini, adanya laporan laba rugi yang pada umumnya tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi kemungkinan risiko sistematik dan masalah kualitatif dalam perusahaan.


Analisa Siklus Pendapatan Perusahaan

Beberapa perusahaan, khususnya yang bergerak di bidang ritel, umumnya harus melewati siklus tertentu dalam menghasilkan keuntungan. Misalnya, perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata akan dibanjiri peminat ketika mendekati musim liburan.

Oleh sebab itu, para investor juga dianjurkan untuk melakukan uji tuntas (due diligence) terhadap aktivitas operasional perusahaan. Hal ini akan membantu para investor untuk menemukan tanda-tanda kapan penjualan akan meningkat dan kapan kinerja perusahaan akan menurun secara siklis.


Pangsa Pasar dan Pemangku Kepentingan

Dengan persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini berkat munculnya sebuah inovasi baru yang ikut dibarengi dengan hadirnya pemain baru adalah hal yang normal terjadi dalam dunia bisnis. Justru ketika berada di tengah situasi seperti inilah perusahaan harus lebih bersikap proaktif agar tidak terus kehilangan pangsa pasarnya.

Karena, jika sebuah perusahaan tersebut sampai kehilangan pangsa pasar mereka dan memiliki pertumbuhan yang lambat dari biasanya, maka prospek jangka panjangnya pun nantinya akan sangat mengkhawatirkan bagi investor. Bukannya menguntungkan investor, tapi perusahaan seperti ini justru berpotensi menimbulkan risiko investasi.


Evaluasi Keuangan Perusahaan

Perusahaan akan mengajukan permintaan investasi pada investor biasanya itu didasari atas kebutuhan pendanaan aktivitas operasional dan sifatnya mendesak, misalnya untuk memproduksi dan memperkenalkan produk baru yang diluncurkan oleh perusahaan atau mengakuisisi perusahaan yang dapat menghadirkan peluang baru.

Hal tersebut akan menunjukkan adanya prioritas penting yang harus dipenuhi oleh perusahaan tersebut melalui dana investasi yang diberikan oleh para investor agar dapat tetap bertahan dalam jangka panjang.

Apabila perusahaan yang telah menerima dana investasi dari investor tidak segera untuk membelanjakan uangnya, maka hal ini dapat menjadi pertanda bagi investor karena kemungkinan akan terjadi value trap atau bad investment.


Kepemimpinan dan Visi Jangka Panjang Perusahaan

Kepemimpinan merupakan kunci penting dalam pencapaian visi jangka panjang perusahaan. Oleh sebab itu, para pemimpin perusahaan harus dapat memberikan arahan strategis serta melakukan evaluasi secara berkala untuk mendeteksi setiap celah yang mungkin dimanfaatkan oleh pesaing.

Namun, apabila masing-masing pemimpin perusahaan hanya fokus pada diri sendiri bahkan lebih dari itu, mengutamakan penghargaan atas jerih payahnya sendiri tanpa mementingkan kondisi perusahaan dalam jangka panjang, maka dapat menjadi red flag yang menjadi pertanda value trap.

Nah itu dia pengertian dan cara menghindar dari value trap, semoga penjelasan kali ini bermanfaat bagi Anda yang akan melakukan investasi. Sebelum berinvestasi ada baiknya Anda melakukan analisa dengan baik terlebih dahulu.[]


(Farhan Ramadhan)

Baca Juga:

Berita terkait
Apa Itu EPS, ROE, dan DER dalam Investasi Saham?
Istilah-istilah atau singkatan dalam dunia investasi sebenarnya sangat beragam dan mempunyai artinya masing-masing.
Ingin Trading Saham Gocap? Ikuti 4 Tips Berikut
Saham gocap adalah saham dengan harga Rp50 per lembar saham atau batas paling bawah harga saham yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia
Mengenal Saham Blue Chip yang Ada di Bursa Efek Indonesia
Bahkan menurut para ahli, saham Blue Chip dikatakan lebih aman dilakukan untuk berinvestasi saham jika dibandingkan dengan jenis saham lain.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.