Apa Itu PER, RPS, PBV, dan PCFR dalam Investasi Saham?

ika kamu ingin menganalisis keuangan suatu perusahaan, mempelajari rumus dan pengertian dari rasio keuangan ini sangatlah penting.
Ilustrasi rasio keuangan saham (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Berbicara seputar dunia investasi terasa tidak ada habisnya. Perkembangan zaman yang semakin maju membuat bidang investasi semakin berkembang pula. Namun perkembangan ini juga memudahkan kamu dalam mencari informasi seputar investasi.

Seperti halnya istilah-istilah yang kerap timbul ketika kamu mulai terjun ke dalam investasi. Pastinya istilah atau singkatan yang kamu temukan akan sangat membingungkan jika kamu belum mempelajarinya.

Salah satu singkatan dan istilah yang harus kamu pahami adalah seputar dengan rasio keuangan. Jika kamu sudah menguasai analisis rasio keuangan, pastinya sangat memudahkan kamu dalam berinvestasi.

Seperti salah satunya adalah PER (Price to Earning Ratio). PER sendiri merupakan rasio pasar yang membandingkan antara harga pasar suatu saham dengan Earning Per Share (EPS) dari saham yang bersangkutan. Analisa PER suatu perusahaan dapat dilakukan dengan cara membandingkan PER dalam industri sejenis.

PER dapat dikatakn baik jika nilainya kecil, berarti harga perusahaan relatif lebih murah dan diminati banyak investor. Kamu bisa mencari PER dengan rumus sebagai berikut .

PER = Harga Saham / Laba per Saham (EPS)

Jika tadi merupakan rasio yang membandingkan, RPS merupakan rasio pendapatan dalam rasio keuangan. RPS (Revenue Per Share) adalah adalah jumlah pendapatan per lembar saham perusahaan yang beredar.

Suatu perusahaan dapat dikatakan baik jika RPS nya meningkat selama waktu tertentu. RPS ini juga mampu memberikan penilaian dan melihat perusahaan baik secara finansial. Namun ada fakor lain yang menggambarkan kesehatan keuangan perusahaan, seperti biaya yang dikeluarkan. Kamu dapat menghitung RPS dengan rumus sebagai berikut.

Revenue Per Share (Quarter) = Jumlah Pendapatan Kuartal/Saham yang Beredar

Revenue Per Share (TTM) = Trailing pendapatan 12 Bulan/Rata-rata Saham yang Beredar dari Trailing 12 Bulan.

Selain itu, terdapat pula Price to Book Value atau yang disingkat dengan PBV. PBV sendiri merupakan rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan. Rasio PBV ini digunakan untuk melihat seberapa besar kelipatan dari nilai pasar saham perusahaan dengan nilai bukunya.

PBV yang rendah atau kecil merupakan indikator baik karena harga saham yang murah. Investor disarankan untuk mencari saham dengan PBV yang lebih rendah daripada rata-rata PBV dalam industri sejenis. Kamu bisa menghitungnya dengan rumus sebagai berikut.

PBV = Harga Saham / Nilai Buku Per Saham

Terakhir terdapat Harga Terhadap Arus Kas atau yang dikenal dengan PCFR (Price to Cash Flow Ratio) merupakan rasio valuasi investasi yang digunakan oleh investor untuk mengevaluasi daya tarik investasi terhadap saham suatu perusahaan dengan membandingkan harga saham suatu perusahaan dengan arus kas perusahaan tersebut.

PCFR biasanya digunakan untuk mendeskripsikan penilaian suatu perusahaan yang berhubungan dengan salah satu pertimbangan paling penting dalam laporan keuangan perusahaan yaitu uang tunai. Kamu dapat menghitungnya dengan rumus sebagai berikut.

Price to Cash Flow Ratio = Harga Saham / Arus Kas per Saham

Price to Cash Flow Ratio = Kapitalisasi Pasar / Arus Kas

Itulah tadi beberapa penjelasan terkait rasio keuangan yang harus kamu ketahui dan pahami. Jika kamu ingin menganalisis keuangan suatu perusahaan, mempelajari rumus dan pengertian dari rasio keuangan ini sangatlah penting. Karena kamu akan mengetahui saham mana yang akan kamu pilih untuk berinvestasi.[]


(Rafi Fairuz)

Baca Juga:

Berita terkait
3 Jangka Waktu dalam Investasi yang Perlu Diketahui
Memilih jenis investasi yang cocok untuk Anda bisa dilakukan berdasarkan jangka waktunya. Terdiri dari jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
5 Alasan Harus Berinvestasi di Reksadana
Mungkin kamu adalah investor tingkat lanjut dan perlu pengingat alasan reksadana paling sesuai dengan tujuan dan gaya hidupmu.
Guys, Ini Nih Ragam Risiko Investasi yang Perlu Kamu Ketahui
Dengan berinvestasi, kita menambah penghasilan di luar pekerjaan utama dan menjadikan tabungan kita bernilai tambah untuk jangka panjang.
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.