Apa Itu Resesi Ekonomi? Ini Pengertiannya

Bahkan, resesi sendiri berarti adanya penurunan yang signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam beberapa bulan.
Penurunan Grafik ekonomi (Foto: Tagar/Freepik)

Jakarta - Resesi ekonomi adalah kondisi di mana adanya penurunan roda perekonomian suatu negara yang ditandai dengan lemahnya produk domestik bruto (PDB) selama dua kuartal berturut-turut.

Dengan kata lain, resesi ekonomi adalah pelambatan atau adanya kontraksi besar dalam sebuah kegiatan ekonomi.

Bahkan, resesi sendiri berarti adanya penurunan yang signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam beberapa bulan.

Secara garis besar, banyak kalangan yang menyebutkan kalau negara mengalami resesi ketika pertumbuhan PDB sudah negatif dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih.


Tanda-tanda Dimulainya Resesi Ekonomi

Seperti halnya fenomena ekonomi lainnya, ketika sebuah negara mengalami resesi ekonomi maka terdapat tanda-tanda yang biasanya terjadi.


Adanya Penurunan PDB

Ekonomi suatu negara bisa disebut mengalami resesi apabila Produk Domestik Bruto atau PDB mengalami penurunan selama 2 kuartal berturut-turut.

Dalam ekonomi global, pertumbuhan ekonomi selalu digunakan sebagai tumpuan untuk menentukan baik atau buruknya kondisi ekonomi suatu negara.


Laba Perusahaan Menurun

Laba perusahaan yang menurun menjadi salah satu indikator mulainya sebuah resesi ekonomi.

Penurunan ini awalnya terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara produksi dan konsumsi.


Turunnya Suka Bunga di Pasar Obligasi

Indikator dimulainya resesi ekonomi yang paling banyak dibicarakan adalah turunnya suku bunga atau biasa dibilang kurva terbalik.

Adapun, penyebab turunnnya suku bunga obligasi, mengikuti turunnya suku bunga acuan.

Bank Sentral menurunkan suku bunga acuan secara bertahap, ketika melihat kondisi perekonomian tidak menentu.


Nilai Impor Menjadi Lebih Besar Dibandingkan Ekspor

Bagi sebuah negara, melakukan kegiatan impor adalah hal wajar.

Hal tersebut bisa terbilang kerjasama antar negara, dan bisa bertujuan juga untuk memenuhi kebutuhan penduduk dalam suatu negara.

Negara yang melakukan impor, biasanya karena memang negara tersebut kekurangan komoditas sehingga tidak bisa memproduksi sendiri.[]


(Erlangga)

Baca Juga:

Berita terkait
Pasca Resesi, Besarkah Peluang Pertumbuhan Ekonomi di 2021
Dengan asumsi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 yang terkontraksi cukup dalam maka peluang ekonomi untuk tumbuh positif di 2021 cukup besar.
Solusi Paslon Rusma-Rudi di Pessel untuk Antisipasi Resesi
Rusma Yul Anwar bakal mendorong penggunaan angggaran Pesisir Selatan sesuai dengan potensi dan ekonomi masyarakat.
Indonesia Resesi Ekonomi yang Pertama Kali Setelah 22 Tahun
Ekonomi Indonesia mengalami kontraksi sebesar minus 3,49 persen pada triwulan III 2020 dibandingkan periode sama tahun lalu.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.