Jakarta - Candlestick adalah salah satu jenis grafik harga saham yang digunakan dalam analisis teknikal yang menunjukkan harga tertinggi, terendah, pembukaan, dan penutupan dari suatu saham pada periode waktu tertentu.
Dalam berinvestasi di saham terdapat dua jenis analisis yang lazim digunakan oleh para investor, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Candlestick termasuk analisis teknikal.
Dalam analisis teknikal terdapat satu alat untuk menilai pergerakan harga saham yaitu analisis grafik harga saham. Analisis grafik harga saham ini bisa menggunakan berbagai macam jenis grafik mulai dari line chart, bar chart, dan tentu saja candlestick chart. Candlestick memiliki dua komponen utama yaitu:
Tubuh candle (Body)
Bagian dari candlestick yang menunjukkan harga pembukaan dan harga penutupan pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari bentuk persegi empat berwarna merah atau hijau; atau hitam atau putih.
Secara umum semakin panjang sebuah tubuh candle, maka semakin intens tekanan pembelian dan penjualan saham. Sebaliknya, semakin pendek sebuah tubuh candle, maka hal tersebut mengindikasikan pergerakan harga yang minim dan merepresentasikan konsolidasi harga saham.
Ekor candle (Shadow/Wick)
Bagian yang menunjukkan harga tertinggi dan harga terendah saham pada titik waktu tertentu yang ditunjukkan dari garis lurus yang membentang di atas dan di bawah tubuh candlestick dan berwarna sama seperti bentuk lilin (candle).
Secara umum candlestick dengan ekor pendek mengindikasikan bahwa kebanyakan dari aktivitas 7u trading yang terjadi berada dekat harga pembukaan dan harga penutupan Sobat atau dengan kata lain fluktuasi harga saham tersebut tidak berada jauh melampaui harga pembukaan dan penutupannya.
Sebaliknya, candlestick dengan ekor panjang mengindikasikan bahwa beberapa aktivitas/transaksi trading jauh melampaui harga pembukaan dan penutupan pada suatu titik waktu tertentu.
Selain komponen utama, terdapat dua warna yang digunakan dalam candlestick yaitu merah dan hijau. Merah berarti terjadi penurunan harga saham (bearish) yang berarti harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan.
Sedangkan, hijau berarti terjadi peningkatan harga saham (bullish) yang berarti harga penutupan lebih tinggi daripada harga pembukaan.
Jika candlestick yang ditampilkan tidak berwarna maka warna hitam digunakan untuk mengindikasikan situasi bearish, sedangkan warna putih digunakan untuk mengindikasikan situasi bullish.
Permasalahan Candlestick
- Candlestick punya ekor atas yang panjang dan ekor bawah yang pendek?
Ini mengindikasikan bahwa pembeli mendominasi trading session dengan melakukan bidding harga yang tinggi, sedangkan penjual berusaha menekan harga lebih rendah dari harga tersebut.
Sebaliknya, candlestick dengan ekor atas yang pendek dan ekor bawah yang panjang menunjukkan bahwa penjual mendominasi trading session dan menekan harga untuk turun, tetapi pembeli tetap memberikan tekanan dengan melakukan bidding harga yang tinggi pada trading session tersebut.
- Candlestick memiliki tubuh sangat pendek hingga menyerupai garis lurus? Atau disebut kasus doji.
Doji merupakan tipe candlestick yang berarti harga pembukaan dan harga penutupan berada pada tingkat yang sama.
- Candlestick tidak memiliki ekor? Atau disebut sebagai marubozu.
Hal ini berarti harga tertinggi dan harga terendah dari harga saham pada periode waktu tertentu digambarkan oleh harga pembukaan dan harga penutupan dari saham tersebut.
Catatan: analisis candlestick tidak hanya dilakukan dengan menganalisis satu per satu candlestick yang ada. Artinya, kamu harus menganalisis tidak hanya dari komponen, tetapi juga dari dua pola atau lebih candlestick yang ada dalam sebuah chart. []
(Vidiana Lihayati)
Baca Juga
- Sulit Menabung? Cek di Sini Tips Muda Nabung Setiap Hari
- Mengenal Neobank, Bank Digital Berbasis Online
- Ramai Dibicarakan, Apa Sih Bank Digital Itu?
- Perbedaan Bank Digital dengan Bank Konvensional