Jakarta - Bulan November 2021 ini akan terasa spesial dengan rangkaian fenomena langit yang menakjubkan, salah satunya adalah hujan meteor.
Ini adalah fenomena astronomi yang terjadi ketika sejumlah meteor terlihat bersinar pada langit malam. Meteor terjadi karena adanya serpihan benda luar angkasa yang dinamakan meteoroid, yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan tinggi.
Memandang dan melakukan pengamatan terhadap hujan meteor bisa menjadi kesenangan tersendiri bagi sebagian orang.
Apa penyebab hujan meteor? Hujan meteor yang termasuk fenomena alam yang langka dan mempesona ini dapat disebabkan beberapa hal berikut.
1. Bertemunya lintasan orbit komet-Bumi
pertemuan antara kedua obit ini dapat terjadi karena keduanya yang berbentuk elips dan memungkinkan adanya pertemuan waktu antara orbit Bumi dan komet pada saat melintas dekat Bumi.
2. Komet melontarkan gas dan debu
kondisi ini terjadi saat komet melewati bagian dalam tata surya, cahaya dan panas dari Matahari. Pada saat ini, ternyata menyebabkan komet itu sendiri permukaannya melontarkan gas dan debu.
3. Komet melintas dekat Bumi
Pada saat komet melintas dekat Bumi, ternyata muncul sebuah energi yang dapat menimbulkan tekanan.
Ini juga dapat menyebabkan jumlah meteor yang masuk ke dalam Bumi meningkat drastis, Kondisi inilah yang mengakibatkan meteor kehilangan daya untuk dapat mempertahankan posisinya agar tetap berada di orbitnya. Sehingga, dapat menimbulkan hujan meteor di sebagian wilayah Bumi.
Hujan meteor dapat terjadi setelah melalui beberapa proses sebagai berikut.
1. Ketika Bumi melewati puing-puing Komet
Bumi bergerak mengelilingi matahari (revolusi) dan Bumi mempunyai sebuah jalur yang disebut dengan orbit.
Suatu saat, Bumi yang berada di orbitnya melewati puing-puing yang tersisa dari komet yang telah mengalami kehancuran, dari sinilah proses hujan meteor bisa terjadi,
2. Orbit Bumi bersinggungan dengan orbit komet
Tidak hanya Bumi yang mempunyai orbit, Komet juga mempunyai orbit atau jalursendiri. Tapi, orbit komet cenderung berbentuk lonjong daripada orbit Bumi.
Beberapa komet mempunyai orbit yang bersinggungan dengan orbit Bumi. Inilah kondisi selanjutnya yang menyebabkan terjadinya hujan meteor
3. Komet terlihat punya ekor
Tidak jarang, ketika komet terlihat dari Bumi, benda langit ini seakan mempunyai ekor dan seperti hujan ketika berjumlah banyak. Pada dasarnya inti dari komet aadalah partikel debu padat, di mana ketika melewati Matahari akan menjadi panas dan lambat laut menjadi hancur, inilah yang menghasilkan ekor.
4. Puncak hujan meteor
Proses terakhir adalah saat puing-puing dari inti komet yang hancur ketika melintasi orbit Bumi akan terlihat seperti hujan. Pada proses inilah terjadi puncak hujan meteor Jadi, inti komet yang melintasi Matahari dan bergerak cepat diikuti oleh serpihan berbatu yang didominasi oleh partikel berukuran seperti pasir.
Serpihan inilah yang terbakar ketika sampai di atmosfer Bumi. Ketika terbakar, di sekitar serpihan akan menghasilkan cahaya yang tampak dari Bumi menyerupai hujan. []
Baca Juga
- Rangkaian Fenomena Langit di Bulan November 2021
- Kata BMKG Fenomena Awan Lentikularis di Gunung Arjuno
- Penampakan Kubah Aneh di Antartika, Apakah Ini Markas Alien?
- 14 Fenomena Langit 2021 yang Tak Boleh Dilewatkan