Antraks Serang 5 Ekor Sapi di Gunungkidul

Lima ekor sapi positif antraks di Gunungkidul. Ini merupakan yang pertama kali terjadi di kabupaten terbesar di DIY
Gubernur DIY Sri Sultan HB X. (Foto: Tagar/Ridwan Anshori)

Yogyakarta - Lima ekor sapi positif antraks di Gunungkidul. Ini merupakan yang pertama kali terjadi di kabupaten terbesar di Provinsi DIY ini. Selain itu, dua warga setempat terindikasi terserang antraks.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengatakan, kasus antraks sudah ditangani. Termasuk yang menjalar kepada dua warga juga sudah ditindaklanjuti.

"Korban ada dua kan. Tapi sudah diobati semua," katanya usai Rapat Paripurna di DPRD DIY Jalan Malioboro Yogyakarta, Senin 27 Mei 2019.

Terhadap dua warga yang diduga terinfeksi antraks, Balai Besar Vateriner Wates sudah menanganinya. Hasil dari penelitian itu, dua warga tersebut negatif antraks. Sedangkan yang positif antraks hanya sapi, tidak menjalar ke manusia.

Lima ekor sapi yang terkena antraks tersebut di Dusun Grogol 4, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Tiga ekor mati mendadak, dua ekor lemas tak berdaya.

Lebih lanjut Sultan HB X meminta agar sapi yang positif antraks di Gunungkidul tidak menjalar ke daerah lain. Langkah yang harus dilakukan adalah melakukan pengawasan secara intensif terhadap keluar masuk hewan antar daerah.

"Keluar masuk ternak sapi dari Gunungkidul harus kita deteksi. Itu harus dilakukan karena di Gunungkidul tidak ada pos pengawasan lalu lintas ternak. Itu saja," jelas Raja Keraton Yogyakarta ini.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Bambang Wisnubroto mengatakan, petugas langsung mengambil sampel dan dikirim ke Balai Besar Veteriner di Wates, Kulonprogo. "Hasilnya positif mengandung spora antraks," katanya.

Dia mengatakan, untuk mencegah persebaran antraks ini, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian sudah cek lokasi serta membawa vaksin 2.500 dosis dan 48 botol antibiotik

"Sekarang sudah 90 ekor sapi dan 249 ekor kambing yang disuntik antibiotik," imbuhnya.

Dia mengatakan, kasus ternak di Gununkidul baru pertama kali terjadi. Kemungkinan besar penyebaran berasal dari daerah lain yang pernah terjadi endemik antraks.

"Sleman dan Kulonprogo pernah ditemukan kasus serupa. Demikian juga daerah di Jawa Tengah seperti Pracimantoro Wonogiri, Boyolali dan Sragen," paparnya.

Menurut dia, untuk saat ini, sapi di Bejiharjo, Kecamatan Karangnojo, dikarantina terlebih dulu. Upaya pemberian obat terus dilakukan.

"Semua kita pantau tidak keluar sampai batas waktu belum ditentukan. Ini untuk meminimalisir penyebaran antraks ke wilayah lain," ungkapnya. []

Baca juga:


Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.