Angka Penderita Demam Berdarah di Aceh Meningkat

Angka penderita demam berdarah dengue (DBD) di Aceh Singkil meningkat dalam kurun waktu satu bulan ini. Masyarakat diimbau menjaga kebersihan.
Nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah dengue atau DBD. (foto: wikimedia.org).

Singkil - Penderita penyakit demam berdarah dengue atau DBD di Aceh Singkil semakin meningkat selama bulan September 2019, kini jumlahnya mencapai 21 orang.

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil Khuzaini menjelaskan meningkatnya penyakit DBD bulan ini, karena wilayah Aceh khususnya di Aceh Singkil sedang memasuki musim pancaroba, yakni peralihan musim panas ke musim penghujan.

"Pasien RSUD tercatat sebanyak 21 orang. Sembilan orang pasien di antaranya anak-anak dan 12 orang lagi orang dewasa," kata Khuzaini saat dikonfirmasi Tagar, Kamis siang, 26 September.

Pihaknya mencatat adanya peningkatan signifikan pasien DBD hanya berselang sebulan jika dibandingkan bulan Agustus 2019 hanya sekitar 12 orang.

Wadah yang menampung genangan air hujan di sekitar pekarangan rumah, segera ditanam atau dibakar, karena dapat menjadi sumber penyakit dan sarang nyamuk aedes aegypti.

Khuzaini menerangkan, masyarakat yang terserang DBD didominasi dari Kecamatan Gunung Meriah, Kecamatan Singkil, Singkil Utara, Simpang Kanan, dan Kutabaharu.

Menurut dia, sebagian besar pasien DBD sudah pulang ke rumahnya masing-masing setelah ditangani dan dirawat secara intensif di RSUD Aceh Singkil.

Direktur RSUD Aceh Singkil KhuzainiDirektur RSUD Aceh Singkil Khuzaini saat diwawancarai Tagar di ruangan kerjanya pada Kamis, 26 September 2019.(Foto: Tagar/Khairuman).

"19 orang pasien DBD sudah dipulangkan karena sudah pulih, sementara dua orang pasien lagi masih dirawat," kata dia.

Khuzaini mengimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di Aceh Singkil untuk membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), dengan memerhatikan juga membersihkan wadah atau benda penampung air yang jadi sarang jentik nyamuk.

"Bila ada benda atau wadah yang menampung genangan air curah hujan di sekitar pekarangan rumah, segera ditanam atau dibakar, karena dapat menjadi sumber penyakit dan sarang nyamuk aedes aegypti," ujarnya.

Bahaya dampak DBD, lanjutnya, sangat berpengaruh dengan trombosit di dalam tubuh. Namun, tidak semua pasien teridap DBD terdiagnosa DHF, tapi trombositnya naik turun selama proses perawatan.

"Normal trombosit dalam tubuh 150, bila berpengaruh dengan penyakit DBD makan akan turun, yang bisa terdiagnosa DHF," ujar dia.

Pertolongan pertama pada pasien yang teridap DBD, kata Khuzaini, sebaiknya utamakan perbanyak minum air putih, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dipasang infus cairan dan pemberian rehidrasi. []

Berita terkait
Demam Berdarah Dengue, Mesin Pembunuh di Musim Penghujan
Demam berdarah dengue seperti mesin pembunuh di musim penghujan.
Jakarta Waspada Demam Berdarah, Lindungi Anak Anda
Dinkes Jakarta menyebutkan 3 wilayah Ibu Kota masuk dalam waspada demam berdarah.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.