Anggota LSM di Majalengka Menghina Polwan Pelacur

Ibu jangan mau jadi pelacur yang dibayar sebesar Rp 50.000, ini diucapkan anggota LSM kepada Polwan yang sedang menjaga unjuk rasa di Majalengka.
AS (tengah) pelaku penghinaan terhadap Y, anggota Polwan Polres Majalengka. (Foto: Humas Polres Majalengka)

Majalengka - "Ibu jangan mau jadi pelacur yang dibayar sebesar Rp 50.000," kata-kata ini diucapkan pria berinisial AS kepada seorang polwan berinisial Y yang sedang mengamankan unjuk rasa di depan pintu masuk Hotel Fitria di Kelurahan Majalengka Kulon, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka, Rabu, 21 Agustus 2019.

AS seorang anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM) Penjara Indonesia di Majalengka, Jawa Barat. 

Mendengar ucapan AS tersebut, Y merasa malu. Pada saat itu Y bersama rekan-rekan dari Kepolisian Resor Majalengka sedang menjalankan tugas. 

Ibu jangan mau jadi pelacur yang dibayar sebesar Rp 50.000.

Y melaporkan perbuatan AS dengan tuduhan penghinaan ke Kepolisian Resor Majalengka.

Polisi menangkap AS, dan dari hasil pemeriksaan AS benar terbukti melakukan tindak pidana penghinaan.

Hal tersebut disampaikann Kepala Kepolisian Resor Majalengka, Ajun Komisaris Besar Maryono, kepada Tagar, Rabu, 11 September 2019.

"AS akan dijerat Pasal 316 KUHP Subsider Pasal 311 KUHP dengan ancaman hukuman pidana penjara lima tahun empat bulan," ujar Maryono. []

Berita terkait
Tukang Tambal Ban di Majalengka Pemangsa Anak Kecil
Seorang anak perempuan berusia 9 tahun, kelas 3 sekolah dasar di Majalengka, datang ke tukang tambal ban bermaksud memompa ban sepeda yang kempes.
Bawa Sabu ke Bandara, Pria Warga Majalengka Dibekuk
Dari hasil penyelidikan petugas, sabu tersebut milik DE, kakak perempuan D yang telah berangkat ke Kota Batam.
Polisi Gadungan Bawa Lari Motor Pacarnya di Majalengka
Mengaku sebagai polisi, pria asal Indramayu Jawa Barat diringkus anggota Sat Reskrim Polres Majalengka.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.