Anggota DPRD Tewas di Hotel Panakkukang Makassar

Anggota DPRD Kolaka Utara tewas di Hotel Panakukang Makassar, berikut kronologisnya.
Anggota DPRD Kabupaten Kolaka Utara, Amri S.Ag ditemukan tak bernyawa di lantai empat, kamar 407, Hotel Panakkukang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Minggu 23 Juni 2019, malam. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kolaka Utara, Amri S.Ag ditemukan tak bernyawa di lantai empat, kamar 407, Hotel Panakkukang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Minggu 23 Juni 2019, malam.

Korban ditemukan pertama kali oleh Muh Rifaldi Amri alias Faldi (18), anak kandungnya sendiri. Ia melihat ayahnya itu dalam keadaaan tak bernyawa serta dalam posisi terlentang di atas kasur tanpa menggunakan pakaian.

"Korban pertama kali di lihat oleh anaknya sendiri," ucap Kapolsek Panakukkang, Kompol Ananda Fauzi Harahap, saat ditemui di lokasi kejadian.

Baca lainnya: Mayat di Kanal Makassar Korban Pembunuhan

Berdasarkan pengakuan anak korban, kata Ananda, mulanya ayahnya itu dari Jakarta bersama dengan tiga rekannya (sesama anggota DPRD) dan transit di Kota Makassar lalu bermalam di Hotel Panakkukang, Kota Makassar dari hari Sabtu, 22 Juni 2019 kemarin.

Namun, tiga rekan ayahnya itu terlebih dahulu melanjutkan perjalanan atau pulang ke Kolaka Utara dan meninggalkan korban sendiri di Hotel. Meski sebelumnya, mereka sempat janjian untuk kembali bersama-sama.

Mereka dari Jakarta empat berteman lalu menyewa dua kamar, masing-masing satu kamar dua orang. Tapi ke tiga rekannya itu, malah meninggalkan korban.

Malam kemarin, Faldi sempat menjenguk ayahnya itu di Hotel Panakkukang karena mengeluh sedang tidak enak badan. Sehingga, selaku anak, Faldi langsung memijat ayahnya. Dan setelah merasa agak baikan, Faldi diminta oleh ayahnya untuk kembali ke kosnya beristirahat juga.

Baca lainnya: Mayat Tanpa Busana Ditemukan di Kanal Makassar

"Faldi sempat memijit ayahnya kemarin di hotel karena mengeluh sakit," tambahnya.

Karena merasa khawatir dan mempunyai firasat tidak baik, sehingga Faldi nekat kembali hendak menjenguk ayahnya itu. Minggu, 23 Juni 2019, sekitar pukul 18.30 Wita, Faldi pun tiba di Hotel Panakkukang dan langsung menuju ke kamar ayahnya.

Sesampainya dikamar ayahnya, Faldi langsung mengetuk-ngetuk pintu kamar sembari beberapa teriak memanggil ayahnya itu. Namun pintu kamar 407 itu tak kunjung di buka maupun ada balasan saat dipanggil. Rasa was-was dan khawatir pun langsung menghantui Faldi.

Ia pun langsung berinisiatif untuk ke resepsionis dan meminta agar pintu kamar ayahnya dibuka. Faldi dan petugas hotel bersama-sama ke kamar 407 lalu membukanya. Naasnya, Faldi melihat ayahnya itu dalam keadaan tak bernyawa.

Pihak Hotel pun langsung menghubungi aparat kepolisian khususnya Polsek Panakukkang. Dan petugas gabungan Polsek Panakukkang, Tim Inafis Polrestabes Makassar serta Biddokkes Polda Sulsel langsung melakukan olah TKP serta mengevakuasi korban ke Rumah Sakit untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Saat dilakukan pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di badannya. Hanya saja, pihak keluarga rencananya akan melakukan otopsi. Jadi kita tunggu saja perkembangannya," pungkasnya. []

Baca lainnya: Orang Tua di Makassar Tega Buang Bayinya di Semak

Berita terkait