Jakarta - Anggota Komisi V DPR Andre Rosiade melayangkan surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia meminta pemerintah memperhatikan laporannya soal kelangkaan pupuk di Sumatera Barat (Sumbar).
Provinsi Sumatera Barat saat ini mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi jenis urea, SP 36, NPK, Phonska.
Politikus Partai Gerindra itu mengaku surat untuk Jokowi itu sebagai upaya menyambung aspirasi masyarakat di Sumbar. Surat ditandatangani Andre itu tertanggal 26 November 2019.
"Adalah wujud tanggung jawab kami sebagai seorang anggota DPR yang berkewajiban untuk memperjuangkan kepentingan warga masyarakat khususnya di daerah pemilihan, sesuai dengan janji dan sumpah anggota DPR dalam pasal 78 UU nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 (MPR, DPR, DPD dan DPRD)," tulis Andre dalam surat.
Andre mengatakan banyak keluhan dari petani akibat hilangnya pupuk subsidi di Sumbar, terlebih ketika musim tanam seperti sekarang. Langkanya pupuk subsidi menimbulkan kerugian bagi petani seperti menurunkan hasil produksi bahkan bisa membuat gagal panen.
"Provinsi Sumatera Barat saat ini mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi jenis urea, SP 36, NPK, Phonska. Bahkan di beberapa daerah, kuota puouk bersubsidi ini sudah habis sehingga tidak lagi bisa didapatkan oleh petani, padahal tahun 2019 masih tersisa kurang lebih 2 bulan lagi," tulisnya.
Andre mengatakan masalah ini direspons serius olehnya dengan mencari solusi lewat dialog bersama Kepala Dinas Pertanian Sumbar, PT Pupuk Indonesia (Pupuk Iskandar Muda), anggota DPRD provinsi dan kabupaten/kota, perwakilan petani dan pihak terkait.
Masalah kelangkaan pupuk di Sumbar itu diharapkan Andre ditindak lanjuti Jokowi dengan meminta Kementerian Pertanian segera menambah kuota pupuk bersubsidi untuk Sumbar di tahun 2019.
Berikut surat Andre Rosiade berisi aspirasi soal kelangkaan pupuk di Sumbar yang dilayangkan ke Presiden Jokowi.
Surat Andre Rosiade kepada Presiden Jokowi. (Foto: Dok Tagar)
