Jakarta, (Tagar 6/3/2019) - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul kadir Karding merasa prihatin akan kasus Andi Arief yang terjerat narkoba jenis sabu. Namun, ia meminta untuk tidak mempolitisasi kasus dengan menyalahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Saya berharap kasus narkoba Andi Arief tidak dipolitisasi sebagai bentuk serangan terhadap oposisi. Saya yakin polisi bekerja profesional berdasarkan bukti yang ada," ujar dia dalam keterangan tertulis pada Tagar News, Rabu (6/3).
Sekjen PKB ini paham tertangkapnya Andi Arief menjadi pukulan serius bagi Partai Demokrat maupun kubu Prabowo-Sandi. Karena selama ini, ia berperan sebagai influencer bagi Demokrat dan kelompok oposisi, yang vokal ketika memojokkan kinerja pemerintah.
"Tapi ini bukan berarti pemerintah mesti disalahkan. Semoga mereka bisa menerima ini sebagai kenyataan dan bahan intsrospeksi diri," sambungnya."Tentu saja sedikit banyak akan mempengaruhi citra maupun elektabilitas partai Demokrat dan Prabowo Sandi," urai dia.
"Tapi ini bukan berarti pemerintah mesti disalahkan. Semoga mereka bisa menerima ini sebagai kenyataan dan bahan intsrospeksi diri," sambungnya.
Karena, seperti yang diketahuinya, narkoba adalah musuh bersama. Pemerintahan Jokowi selama hampir lima tahun ini, telah menunjukkan komitmen yang serius dalam memerangi narkoba.
"Ini terlihat dari sikap tegas presiden yang menginstruksikan tembak ditempat bandar narkoba yang melawan hukum. Di bawah pemerintahan Jokowi juga lah belasan narapidana narkoba kelas kakap dieksekusi mati," tegas Anggota Komisi III DPR itu.
Kendati pilihan politik Andi Arief berseberangan dengannya, ia tetap mendoakan Andi Arief bisa menjalani proses hukum dengan baik.
"Betapa pun sebagai kolega politikus saya turut prihatin dengan apa yg menimpanya. Semoga ia diberi ketabahan," tandasnya. []
