Amerika Setop Pembayaran Obligasi Rusia

Langkah itu dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada Moskow dan mengikis kepemilikan dolar AS
Ilustrasi: Uang kertas Rubel Rusia berada di depan uang kertas dolar AS yang diambil pada 24 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Dado Ruvic)

TAGAR.id, Washington DC, AS – Amerika Serikat (AS) menghentikan pemerintah Rusia pada Senin, 4 April 2022, dari membayar kreditur utang negaranya yang berjumlah lebih dari 600 juta dolar AS dari cadangan yang disimpan di bank-bank Amerika. Langkah itu dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada Moskow dan mengikis kepemilikan dolar AS.

Di bawah sanksi yang diberlakukan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022, AS membekukan cadangan mata uang asing yang dipegang oleh bank sentral Rusia yang berada di lembaga-lembaga keuangannya.

Namun Departemen Keuangan telah mengizinkan pemerintah Rusia menggunakan dana tersebut untuk melakukan pembayaran kupon atas utang negara berdenominasi dolar berdasarkan kasus per kasus.

uang kertas rubelUang kertas rubel Rusia terlihat dalam gambar ilustrasi yang diambil di Moskow, 30 September 2014 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Pada Senin, 4 April 2022, sebagai pembayaran terbesar jatuh tempo, termasuk pembayaran pokok 552,4 juta dolar AS pada obligasi jatuh tempo, pemerintah AS memutuskan untuk memotong akses Moskow ke dana yang dibekukan, menurut juru bicara Departemen Keuangan AS. Pembayaran kupon 84 juta dolar AS juga jatuh tempo pada Senin, 4 April 2022, pada obligasi dolar 2042.

Langkah itu dimaksudkan untuk memaksa Moskow membuat keputusan sulit apakah akan menggunakan dolar yang dapat diaksesnya untuk pembayaran utangnya atau untuk tujuan lain, termasuk mendukung upaya perangnya, kata juru bicara itu.

Rusia menghadapi gagal bayar atau default secara historis jika memilih untuk tidak melakukannya. "Rusia harus memilih antara menguras sisa cadangan dolar yang berharga atau pendapatan baru yang masuk, atau gagal bayar," kata juru bicara itu.

JPMorgan Chase & Co yang sejauh ini memproses pembayaran sebagai bank koresponden, dihentikan oleh Departemen Keuangan, kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Bank koresponden memproses pembayaran kupon dari Rusia, mengirimkannya ke agen pembayaran untuk didistribusikan ke pemegang obligasi di luar negeri.

layar kurs dolar di moskow 2014Sebuah layar yang dipasang di depan Monumen Pangeran Yury Dolgoruky di Moskow, Rusia, menunjukkan nilai tukar mata uang asing Rusia dengan mata uang asing, pada 1 Desember 2014 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Sergei Karpukhin)

Negara tersebut memiliki masa tenggang 30 hari untuk melakukan pembayaran, kata sumber tersebut.

Tekanan terhadap Moskow terus meningkat. AS dan Eropa sedang merencanakan sanksi baru minggu ini untuk menghukum Moskow atas pembunuhan warga sipil di Ukraina.

Rusia, yang memiliki total 15 obligasi internasional yang beredar dengan nilai nominal sekitar $40 miliar, sejauh ini berhasil menghindari gagal bayar utang internasionalnya meskipun terdapat sejumlah sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun tugas semakin berat.

Rusia terakhir diizinkan untuk melakukan pembayaran kupon senilai 447 juta dolar AS pada obligasi dolar 2030, yang jatuh tempo Kamis lalu, setidaknya pembayaran kelima sejak perang dimulai.

Jika Rusia gagal melakukan pembayaran obligasi yang akan datang dalam jangka waktu yang telah ditentukan sebelumnya, atau membayar dalam rubel di mana dolar, euro, atau mata uang lain ditentukan, itu akan dianggap sebagai default.

Sementara Rusia tidak dapat mengakses pasar pinjaman internasional karena sanksi Barat, gagal bayar akan melarangnya mengakses pasar tersebut sampai kreditur dilunasi sepenuhnya dan setiap kasus hukum yang berasal dari default diselesaikan (ah/rs)/Reuters/voaindonesia.com. []

Jepang dan Australia Kembali Jatuhkan Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia

Sanksi yang Bertubi-tubi Diprediksi Akan Runtuhkan Ekonomi Rusia

Uni Eropa Pertimbangkan Sanksi Tambahan Terhadap Rusia

Selandia Baru Bergegas Loloskan UU Baru Sanksi kepada Rusia

Berita terkait
Sanksi yang Bertubi-tubi Diprediksi Akan Runtuhkan Ekonomi Rusia
Dalam jangka panjang perekonomian Rusia diperkirakan akan sulit bertahan dalam menghadapi serangan sanksi terkoordinasi bertubi-tubi dari Barat
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.