Amerika Serikat Perketat Definisi Hewan Pemandu di Pesawat

Pemerintah AS putuskan hanya anjing yang masuk kategori service animals atau hewan pemandu yang diizinkan ikut naik pesawat terbang
Seekor anjing pemandu berjalan di gang pesawat United Airlines di Bandara Internasional Newark Liberty, New Jersey, 1 April 2017. (Foto: voainondonesia.com/AP)

Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memutuskan bahwa hanya anjing yang masuk kategori “service animals” atau hewan pemandu yang diizinkan ikut naik pesawat terbang. Hewan lain yang memberi dukungan emosional dan sebelumnya diizinkan di pesawat terbang, kini dilarang.

Hewan pemandu adalah anjing yang telah dilatih untuk membantu individu penyandang disabilitas. Departemen Transportasi AS, 2 Desember 2020, mengeluarkan keputusan akhir untuk menyudahi ketegangan selama bertahun-tahun antara maskapai penerbangan dan penumpang yang membawa hewan peliharaan mereka ke dalam pesawat secara gratis dengan mengatakan mereka membutuhkan dukungan emosional.

Selama bertahun-tahun, Departemen Transportasi mengharuskan maskapai penerbangan memperbolehkan penumpang yang membawa hewan dengan surat keterangan dokter bahwa mereka membutuhkan hewan tersebut sebagai dukungan emosional, untuk naik pesawat terbang.

Maskapai penerbangan yakin sebagian penumpang menyalahgunakan aturan itu untuk membawa berbagai hewan ke dalam pesawat terbang, termasuk kucing, kura-kura, babi dan dalam satu kasus, burung merak. Badan itu, 2 Desember 2020, mengatakan mereka sedang menulis ulang sebagian peraturan karena penumpang yang membawa hewan yang tidak biasa ke dalam pesawat terbang telah “mengikis kepercayaan publik pada hewan pemandu atau service animals yang sesungguhnya.”

Laporan itu juga menyebutkan peningkatan frekuensi orang yang “mengelabuhi” petugas dengan “menggambarkan hewan peliharaan mereka sebagai hewan pemandu,” dan peningkatan perilaku buruk hewan yang dikategorikan sebagai pendukung emosional penumpang yang bersangkutan.

Aturan baru ini akan memaksa penumpang yang memiliki hewan pendukung emosional mereka untuk memasukkan hewan-hewan itu ke kargo dan membayar biaya tertentu, atau meninggalkannya di rumah. Departemen Transportasi memperkirakan maskapai penerbangan dapat meraih pendapatan hingga 59,6 juta dolar AS per tahun dari biaya angkut hewan di kargo ini.

Berdasarkan aturan final yang akan berlaku dalam 30 hari ini, hewan yang dikategorikan sebagai “service animals” atau seekor anjing yang telah dilatih untuk membantu penyandang disabilitas fisik atau psikis.

Para aktivis kesejahteraan veteran dan lainnya telah mendorong agar anjing layanan psikiatri juga dimasukan dalam kategori hewan pemandu ini.

Maskapai penerbangan dapat meminta pemilik hewan pemandu untuk memastikan kesehatan, perilaku dan latihan anjing miliknya. Maskapai penerbangan dapat meminta calon penumpang yang memiliki hewan pemandu untuk mengembalikan dokumen yang dibutuhkan 48 jam sebelum jadwal penerbangan pesawat, tetapi mereka tidak dapat melarang calon penumpang yang melakukan pendaftaran diri secara online, sama seperti penumpang lainnya.

Maskapai penerbangan juga dapat meninta agar anjing yang menjadi hewan pemandu untuk senantiasa diikat, dan dapat melarang anjing yang menunjukkan perilaku agresif. Ini dikarenakan ada beberapa insiden di mana hewan pendukung emosional menggigit penumpang-penumpang lain (em/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Keluarga Joe Biden Bawa Kucing dan Anjing ke Gedung Putih
Hewan peliharaan di Gedung Putih lenyap di masa Presiden Trump, tapi keluarga Joe Biden akan hidupkan lagi kebiasaan pelihara kucing dan anjing