Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat telah memerintahkan pejabat perbatasan untuk memblokir pengiriman produk pakaian, komponen komputer, dan produk lain yang dibuat di lokasi tertentu di wilayah Xinjiang China. Langkah tersebut merupakan kebijakan terbaru dari pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menekan Tiongkok atas perlakuannya terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.
AS mengklaim pemerintah China telah menahan lebih dari satu juta orang dari Xinjiang, dengan alasan risiko keamanan. Namun mereka diharuskan untuk kerja paksa atau memilih dipenjaran kalau tidak mau.
Perintah pada hari Senin mengirimkan pesan yang jelas kepada komunitas internasional bahwa kami tidak akan mentolerir praktik kerja paksa yang ilegal.
Baca Juga: Waduh, Perusahaan AS Ramai-ramai Ekspansi ke China
Dikatakan bahwa program kerja paksa itu termasuk memindahkan tahanan ke lokasi manufaktur, memberikan pelatihan kerja dan pendidikan untuk memerangi ancaman teroris dan separatis.
Washington dan Beijing telah berulang kali bentrok karena masalah tersebut, dan AS menuduh Negeri Tirai Bambu itu melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
"Perintah pada hari Senin mengirimkan pesan yang jelas kepada komunitas internasional bahwa kami tidak akan mentolerir praktik kerja paksa yang ilegal, tidak manusiawi, dan eksploitatif di rantai pasokan AS," kata Mark A. Morgan, penjabat komisaris dari Badan Pelanggan dan Perlindungan Perbatasan AS.
Ia menambahkan, pemerintahan Trump tidak akan berpangku tangan dan mengizinkan perusahaan asing menjadikan pekerja yang rentan terkena kerja paksa, merugikan bisnis Amerika yang menghormati hak asasi manusia dan supremasi hukum."
Perintah pemblokiran ekspor oleh AS yang dikeluarkan Senin itu mencakup:
1. Produk yang dibuat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilang Kejuruan Lop Country Nomor 4
2. Produksi rambut palsu di Lop Country Hair Product Industrial Park
3. Pakaian yang diproduksi Yili Zhuowan Garment Manufacturing Co. Ltd. dan Baoding LYSZD Trade and Business Co.
4. Kapas diproduksi dan diproses oleh Xinjiang Junggar Cotton and Linen Co., Ltd
5. Komponen komputer dari Hefei Bitland Information Technology Co., Ltd. di Anhui, China.
Baca Juga: Pilpres AS: China Pilih Mana, Trump atau Biden
China memproduksi sekitar 20% kapas dunia yang sebagian besar berasal dari Xinjiang. Wilayah ini juga merupakan sumber utama petrokimia dan barang-barang lain yang digunakan oleh pabrik-pabrik di Tiongkok. []