Amerika Putuskan Akses Rusia Terhadap Dolar

Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengambil langkah terkuatnya untuk memutus akses Rusia pada aset-asetnya
Dua warga Rusia berjalan melewati sebuah tempat penukaran mata uang asing di Ibu Kota Moskow, 28 Februari 2022 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengambil langkah terkuatnya untuk memutus akses Rusia pada aset-asetnya, seperti dikatakan oleh pejabat Gedung Putih hari Senin, 28 Februari 2022, dengan langkah-langkah yang ditujukan terhadap Bank Sentral Rusia dan Dana Investasi Langsung Rusia.

Langkah itu membuat Rusia mengkaji minggu kedua invasinya yang berani ke negara tetangganya Ukraina di bawah tekanan diplomatik dan ekonomi yang berat. Delegasi dari Kyiv dan Moskow bertemu di dekat perbatasan Ukraina-Belarus untuk pembicaraan damai pada hari Senin. Sementara itu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan sidang darurat, dan mata uang Rusia telah merosot ke rekor terendah.

Langkah yang diambil hari Senin terhadap sumber pendanaan perang pemerintah Putin itu akan berdampak besar, kata seorang pejabat senior pemerintahan Biden kepada wartawan Senin pagi. Pejabat Gedung Putih itu memperkirakan bank tersebut menyimpan sekitar $630 miliar dalam beberapa mata uang, termasuk dolar.

“Bank Sentral Rusia telah berusaha untuk membawa aset-aset itu kembali ke Rusia atau ke tempat yang aman sehingga bisa digunakan untuk mendukung ekonomi dan mata uangnya,” kata pejabat itu dalam jumpa pers singkat, sebelum pasar AS dibuka.

"Pengumuman hari ini melarang transaksi dengan Bank Sentral Rusia dan Dana Kekayaan Nasional secara signifikan akan menghambat kemampuan mereka untuk melakukannya, dan menghambat akses mereka ke aset ratusan miliar dolar," kata pejabat senior itu. “Dari tindakan kita saja, mereka tidak akan dapat mengakses aset yang ada di Amerika atau dalam dolar AS.”

Di antara aktivitas sanksi baru, Senin, 28 Februari 2022, Inggris melarang entitas Inggris melakukan transaksi dengan bank sentral Rusia, kementerian keuangan dan dana kekayaan, sementara Singapura mengumumkan serangkaian sanksi yang mencakup menarget transaksi bank dan pengawasan ekspor (my/lt)/voaindonesia.com. []

Amerika dan Sekutu Eropa Siapkan Sanksi Terhadap Rusia

Sanksi yang Bertubi-tubi Diprediksi Akan Runtuhkan Ekonomi Rusia

Sanksi Keuangan Jadi Salah Satu Pilihan untuk Hukum Rusia

Rusia Sudah Didepak dari Sistem Perbankan Global SWIFT

Berita terkait
Sanksi yang Bertubi-tubi Diprediksi Akan Runtuhkan Ekonomi Rusia
Dalam jangka panjang perekonomian Rusia diperkirakan akan sulit bertahan dalam menghadapi serangan sanksi terkoordinasi bertubi-tubi dari Barat
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.