Amerika Batalkan Perjanjian Pencari Suaka dengan Guatemala

AS telah mengakhiri sebuah perjanjian kontroversial dengan Guatemala tentang pencari suaka di perbatasan AS dan Meksiko dikirim ke Guatemala
Keluarga Gonzalez beranggotakan lima orang dari Guatemala, ajukan permohonan suaka di AS, berdiri untuk potret keluarga sebelum pergi ke dapur umum untuk makan di Nogales, Meksiko, di perbatasan AS, 3 Januari 2020 (Foto: voaindonesia.com/AP)

Jakarta – Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengakhiri sebuah perjanjian kontroversial dengan Guatemala, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS dan pemerintah Guatemala. Perjanjian itu mengatur agar para pencari suaka warga Guatemala yang diproses di perbatasan AS dan Meksiko, dikirim ke Guatemala untuk menunggu sidang.

Kementerian luar negeri Guatemala mengatakan dalam pernyataan Jumat (5/2) bahwa pihaknya telah diberitahu oleh para pejabat AS mengenai pembatalan program yang dirundingkan di bawah pemerintah Presiden Donald Trump itu.

anak imigranRatusan anak migran diyakini hidup tanpa orang tuanya di Amerika Serikat (Foto: bbc.com/indonesia - REUTERS).

Perjanjian dengan Guatemala itu ditandatangani pada 2019, ketika perjanjian serupa dirundingkan dengan El Salvador dan Honduras. Semua perjanjian itu merupakan upaya Trump untuk memaksa negara-negara lain di kawasan itu untuk membantu AS meringankan beban lonjakan pencari suaka yang tiba di perbatasan selatan AS. Negara-negara itu setuju untuk membawa para pencari suaka ke negara itu untuk menunggu.

Pemindahan di bawah Perjanjian Kerjasama Suaka AS-Guatemala itu telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret 2020 karena pandemi virus corona. Dan perjanjian dengan El Salvador dan Honduras tidak pernah diberlakukan, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri pada Sabtu, 6 Februari 2021.

imigran amerika tengahPara imigran berjalan kaki di sepanjang jalan raya di San Pedro Sula, Honduras, Rabu, 30 September 2020, dengan harapan mencapai Amerika Serikat (Foto: voaindonesia.com/AP)

“Kami tegaskan, langkah-langkah ini bukan berarti bahwa perbatasan AS dibuka," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dalam pernyataan. "Meski kami berkomitmen untuk memperluas jalur legal bagi perlindungan dan peluang disini dan di kawasan, AS merupakan negara dengan perbatasan dan UU yang harus ditegakkan."

Awal pekan ini, Presiden AS, Joe Biden, memerintahkan agar proses suaka di perbatasan AS-Meksiko ditinjau kembali. Itu merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk memberlakukan sistem imigrasi yang lebih longgar pada pekan-pekan pertamanya menjabat (vm/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Presiden Guatemala Dukung Donald Trump, Pindahkan Kedutaan ke Jerusalem
Presiden Guatemala, Jimmy Morales mengatakan, dia telah memberikan instruksi memindahkan kedutaannya di Israel ke Yerusalem untuk mendukung kebijakan Trump.
Terkait Jerusalem, Presiden Guatemala Dukung Penuh Donald Trump
Pengakuan Guatemala atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel melekatkan Presiden Jimmy Morales lebih dekat ke presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Kebijakan di Guatemala, Mayat Harus Bayar Sewa Kuburan
Di Guetamala manusia yang telah meninggal harus tetap bayar sewa kuburan secara rutin kalau tidak mau diusir.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.