Makassar - Kompetisi Liga 1 2020 tidak ada degradasi. PT Liga Indonesia Baru (LIB), selaku operator baru, menerapkan amandemen regulasi liga yang telah dikeluarkan PSSI. Kompetisi sendiri digelar kembali mulai Oktober 2020 hingga Februari 2021.
Kompetisi yang digelar kembali akan menggunakan regulasi yang sudah diamandemen. Ini dilakukan karena liga digelar di tengah pandemi Covid-19. Salah satu aturan adalah penerapan protokol kesehatan.
Namun yang paling menonjol dari amandemen regulasi itu adalah dihapuskannya degradasi musim ini. Dan untuk ke sekian kalinya kompetisi di Indonesia digelar tanpa adanya degradasi.
Salah satu poin di regulasi baru adalah dihapuskannya degradasi musim 2020
Aturan tersebut menjadi salah satu poin dalam amandemen yang menjadikan kompetisi kehilangan gereget. Pasalnya tidak ada tim yang turun kasta sehingga mereka tak perlu bekerja keras untuk menghindari degradasi.
Menurut Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim regulasi kompetisi diamandemen untuk menyesuaikan dengan situasi di tengah pandemi Covid-19. PT LIB akan menerapkan regulasi baru tersebut di kompetisi.
"Salah satu poin di regulasi baru adalah dihapuskannya degradasi musim 2020. Sedangkan penambahan pemain pengganti sebanyak 5 orang sesuai amandemen law of the game 2019/2020," kata Sule, sapaannya, di Makassar, Jumat, 24 Juli 2020.
Sedangkan di poin lainnya menyebutkan bahwa ada periode pendaftaran pemain tahap 2 yang tetap dibuka. Namun klub tidak diizinkan melakukan transfer pemain antarklub Liga 1.
"Pendaftaran pemain masih diperbolehkan sepanjang dari luar klub Liga 1. Klub juga punya kewajiban memainkan pemain U-20 minimal 2 orang di Liga 1 disertai dengan reward dan punishment," ujar dia lagi.
"Penerapan protokol kesehatan saat pertandingan dan kelayakan venue. Klub juga wajib melepas pemain yang dipanggil ke tim nasional Indonesia," kata Sule menambahkan.
Klub dan PT LIB Wajib Lakukan Tes Swab
Dalam aturan itu, klub dan PT LIB mempunyai hak dan kewajiban yaitu, melakukan pemeriksaan tes PCR atau swab kepada seluruh pemain dan ofisial tim selama kompetisi. Dengan demikian, pemain secara reguler menjalani rapid test.
"Jadi tes PCR ini dilakukan sebelum kompetisi. Sedangkan rapid test reguler setiap 14 hari selama kompetisi berlangsung menjadi kewajiban klub. Namun menjelang pertandingan dilakukan rapid test yang menjadi kewajiban LIB," ujarnya.
Baca juga:
Liga 1 Oktober, PSM Makassar Bermarkas di Yogyakarta
Oktober Liga 1 Bergulir, PSM Belum Kumpulkan Pemain
Akomodasi klub akan menjadi tanggungan PT LIB. Namun ini hanya berlaku bagi klub dari luar Pulau Jawa yang ingin ber-home base di DI Yogyakarta, termasuk PSM.
"Klub dari luar Jawa seperti PSM akan berada di Yogyakarta dan menjadi tanggungan PT LIB. Tapi hanya saat tinggal dan menjalani laga home," katanya.
Sedangkan penyelenggaraan pertandingan menjadi tanggung jawab klub. Termasuk biaya laga tandang yang sepenuhnya menjadi beban klub. []