Jakarta, (Tagar 27/8/2018) - Survei Alvara Research Center setelah pasangan calon presiden dan wakil presiden diumumkan, elektabilitas (tingkat keterpilihan) Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 53,6 persen, atau lebih unggul dibandingkan pasangan Prabowo-Sandiaga sebesar 35,2 persen.
Sementara responden yang belum menentukan pilihan sebesar 11,2 persen, demikian survei yang dirilis di Jakarta, Minggu (26/8).
Survei tersebut menggunakan multi-stage random sampling dengan melibatkan 1.500 responden berusia 17 tahun ke atas.
Sampel diambil di seluruh provinsi di Indonesia dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk.
Margin of error sebesar 2,53 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei tersebut kelanjutan dari survei sejak Februari, Mei, hingga awal Juli 2018.
Dalam survei itu, juga mendapati elektabilitas Joko Widodo dan Prabowo Subianto mengalami tren meningkat.
Elektabilitas Jokowi pada bulan Februari 2018 mencapai 52,0 persen, Mei 52,3 persen, Juli 52,6 persen, dan kini setelah pendaftaran pasangan calon presiden-wakil presiden mencapai sebesar 53,7 persen.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo pada bulan Februari sebesar 33,2 persen, lalu Mei 33,6 persen Juli 35,4 persen, dan pada Agustus mencapai 36,8 persen.
Joko Widodo dan Prabowo Subianto, kedua tokoh capres elektabilitasnya makin menguat meskipun saat ini Prabowo belum mampu mengejar ketertinggalan dari Joko Widodo.
"Namun, mengingat jadwal kampanye yang sangat panjang, dinamika persaingan di antara keduanya akan makin menarik," kata pendiri dan CEO Alvara Research Center Hasanuddin Ali seperti dirilis Antara.
Sementara itu, elektabilitas cawapres KH. Ma'ruf Amin lebih unggul (45,3 persen) dibanding Sandiaga Uno (43,1 persen).
"Posisi cawapres kedua pasang kandidat ternyata tidak cukup signifikan untuk mengubah pilihan pemilih. Publik masih melihat kekuatan figur masing-masing bakal capres sebagai faktor penting dalam menentukan pilihannya," kata Hasanuddin Ali.
Dari segmentasi pemilih partai, terlihat bahwa pemilih PDIP dan Partai NasDem lebih banyak yang mau merekomendasikan pasangan Joko Widodo/Ma'ruf Amin, sedangkan pasangan Prabowo Subianto/Sandiaga Uno banyak direkomenasikan pemilih partai Partai Gerindra dan PAN. []