Alibaba Rombak Manajemen dengan Umumkan CEO dan Ketua Baru

Langkah tersebut juga ditujukan untuk memacu pertumbuhan di saat ekonomi China melambat meski pembatasan pandemi Covid-19 sudah berakhir
Logo perusahaan teknologi China, Alibaba, di kantornya di Beijing, Selasa, 10 Agustus 2021. (Foto: voaindoneia.com/AP)

TAGAR.id - Alibaba, mengumumkan perombakan manajemen besar-besaran sewaktu raksasa bisnis e-commerce China melakukan restrukturisasi menjadi enam divisi bisnis yang berbeda untuk beradaptasi dengan teknologi yang berubah dengan cepat.

Langkah tersebut juga ditujukan untuk memacu pertumbuhan di saat ekonomi China melambat meski pembatasan pandemi Covid-19 sudah berakhir setengah tahun lalu.

Eddie Wu, Ketua Grup e-commerce, akan menggantikan Daniel Zhang sebagai CEO, kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa, 20 Juni 2023.

Zhang akan menjadi CEO dan ketua unit cloud computing Alibaba, yang telah disetujui untuk dipisahkan dan diharapkan terdaftar untuk diperdagangkan di pasar saham dalam waktu satu tahun.

Wakil ketua eksekutif Alibaba saat ini, Joseph Tsai, akan menggantikan Zhang sebagai ketua Grup Alibaba. Tsai, yang memiliki tim bola basket NBA Brooklyn Nets dan memimpin surat kabar Hong Kong milik Alibaba South China Morning Post, adalah warga negara Kanada kelahiran Taiwan. Ia membantu mendirikan Alibaba pada akhir 1990-an.

Wu adalah direktur teknologi Alibaba ketika perusahaan itu didirikan pada tahun 1999. Ia juga menjabat sebagai asisten khusus untuk co-founder Alibaba dan mantan ketua dewan Jack Ma antara tahun 2014 dan 2019, dan telah menjalankan tugas sebagai CTO bisnis dompet digital Alibaba Alipay dan sebagai ketua Alibaba Health.

Reorganisasi Alibaba akan memungkinkan lima dari enam divisi bisnisnya, tidak termasuk bisnis inti e-commerce, untuk meningkatkan modal luar dan go public.

seserang di depan logo alibabaSeorang perempuan melewati kantor perusahaan e-commerce China Alibaba di Beijing pada 13 Desember 2021. (Foto: voaindonesia.com/AP)

Perubahan mulai berlaku 10 September.

Zhang, menjadi CEO Grup Alibaba pada tahun 2015 dan menggantikan Ma sebagai ketua pada tahun 2019. Ia dikenal karena menciptakan festival belanja Singles’Day, yang selama bertahun-tahun telah berkembang menjadi ekstravaganza belanja online terbesar di dunia.

“Ini adalah waktu yang tepat bagi saya untuk melakukan transisi, mengingat pentingnya perkembangan Alibaba Cloud Intelligence Group,” kata Zhang dalam sebuah pernyataan. “Saya berharap dapat bekerja sama dengan Joseph dan Eddie dalam beberapa bulan mendatang untuk memastikan transisi yang mulus.”

Saham Alibaba Hong Kong turun sekitar 1,5% pada Selasa sore menyusul berita tersebut. Alibaba dalam beberapa tahun terakhir berada di bawah pengawasan pemerintah China di tengah tindakan keras terhadap industri teknologi.

Ma, salah satu pendiri Alibaba yang paling terkenal dan pernah menjadi orang terkaya di China, belakangan ini berusaha tidak menonjolkan diri dengan sedikit penampilan publik setelah ia secara terbuka mengkritik regulator dan sistem keuangan China pada pidatonya di Shanghai pada Oktober 2020.

Tak lama kemudian, pemerintah membatalkan rencana penawaran umum perdana dari afiliasi keuangan Alibaba, Ant Group. Padahal penawaran itu disebut-sebut akan menjadi penawaran saham terbesar di dunia pada saat itu, dan diperkirakan akan mengumpulkan $ 34,5

Alibaba kemudian didenda $2,8 miliar karena melanggar aturan antimonopoli.

Pada bulan Maret, Ma kembali ke China daratan setelah dilaporkan terlihat di Eropa, Jepang, Thailand, dan Hong Kong selama beberapa tahun terakhir. Rencana perjalanannya diawasi dengan ketat sebagai barometer sikap Beijing terhadap bisnis swasta.

Ia saat ini menjadi dosen tamu di Universitas Tokyo hingga 31 Oktober 2023. Ini menurut halaman profil universitas itu. (ab/lt)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Alibaba dan Salah Satu Pendirinya Dituduh Dukung Penindasan Uyghur
Sementara Alibaba, yang berada di bawah kepemimpinannya, mendukung penindasan terhadap kelompok Uyghur di China