Alergi Ikan Laut? Coba Gunakan Ini Saat Memasak

Penyuka sea food tak perlu lagi khawatir, hasil riset yang dilakukan mahasiswa FPIK telah menemukan penangkalnya.
Produk inovasi pangan untuk menangkal alergi olahan berbahan ikan laut diperkenalkan civitas akademika FPIK Undip. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang, (Tagar 13/10/2018) - Sering kali kita mengalami alergi gatal hingga ke bagian wajah, saat mengonsumsi ikan laut. Meski tidak sampai membahayakan jiwa, namun alergi tersebut membuat sangat tidak nyaman.

Penelitian yang dilakukan civitas akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, memperlihatkan kandungan histamine di ikan laut menjadi pemicu utama penyebab alergi.

“Histidine atau asam amino yang ada di ikan laut itu diubah bakteri jadi histamine. Inilah yang menjadi penyebab alergi ketika kita mengonsumsi ikan laut. Dan ikan laut yang punya kandungan histamine tinggi adalah ikan cakalang,” beber Dr Widodo Farid Ma'ruf, dosen S2 dan S3 di FPIK Undip, Jumat (12/10).

Namun kini penyuka sea food tak perlu lagi khawatir. Pasalnya hasil riset yang dilakukan mahasiswa FPIK, dipimpin Dr Fronthea Swastawati, telah menemukan penangkal. Lewat cairan khusus yang dinamai La Frontea (LF), kandungan histamine di ikan family skombride (tuna) tersebut bisa dinetralisir. Cukup direndam di cairan LF kemudian dimasak sesuai jenis menu yang diinginkan, maka ikan cakalang dan sejenisnya, termasuk tongkol, tidak lagi memicu alergi.

“Kota Semarang ini terkenal dengan masakan ikan tongkol asap. Nah cukup direndam dengan cairan LF, kemudian diasapi maka tongkol, cakalang, tuna bisa kita nikmati tanpa khawatir timbul alergi. Dan cairan ini tidak menghilangkan aroma asap, malah memperkuat sehingga makin menyedapkan masakan,” beber Widodo.

Menyosialisasikan temuan anak negeri tersebut, komunitas alumni FPIK yang tergabung dalam Keluarga Alumni Perikanan Undip (Kerapu) menggelar lomba memasak dengan bahan utama ikan cakalang asap. Juga mendemokan proses pengasapan ikan cakalang menggunakan cairan LF, Sabtu (12/10).

“Sekaligus kami akan berupaya memecahkan rekor pengasapan ikan cakalang pertama dengan asap cair di Indonesia sepanjang 50 meter,” timpal Humas Kerapu Undip Harry Boesono.

Harry menjelaskan untuk keperluan pemecahan rekor, pihaknya telah menyiapkan sekitar 200 Kg atau sekitar 333 ekor ikan cakalang. Proses pengasapan akan dilakukan manual oleh ratusan mahasiwa dan alumni FPIK Undip.

“Selain untuk memecahkan rekor Muri, kami berharap acara ini juga bisa menjadi sarana edukasi masyarakat. Dengan menggunakan asap cair dalam pengasapan, kita bisa menjaga kehigienisan ikan yang kita konsumsi dengan cara diasapi,” imbuh Harry.

Lomba memasak dan pemecahan rekor pengasapan ikan tongkol dengan asap cair tersebut merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-50 FPIK Undip. Sebelumnya, Kerapu telah menggelar beragam kegiatan sejak 27 Juli 2018. Seperti stadium general dari pakar Food and Agriculture Organization (FAO), beragam lomba hingga pengabdian masyarakat.

Puncak perayaan ulang tahun emas FPIK Undip akan ditutup dengan acara malam Gebyar Kerapu yang dimeriahkan berbagai artis ibu kota, mulai dari grup musik D’Bagindas, Tiwi T2, Tommy Kurniawan, Said Bajuri, hingga Irfan dan Herman Seventeen. []

Berita terkait