Pematangsiantar - Petahana Wali Kota Hefriansyah Noor dan wakil Wali Kota Pematangsiantar Togar Sitorus tak mencalonkan diri di kembali di Pilkada Siantar mendatang. Saat ini hanya ada calon tunggal yakni Asner Silalahi dan Susanti Dewayani yang telah mengantongi rekomendasi tujuh partai.
Tidak ada niat itu saja. Alasan tidak majukan itu pakek, pakeklah yakan.
Wakil Wali Kota Pematangsiantar Togar Sitorus menjawab alasan dirinya tak maju dalam Pimilihan Kepala Daerah serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.
"Tidak ada niat itu saja. Alasan tidak majukan itu pakek, pakeklah yakan. Maksudnya itu kan costnya harus kesana kesini" tutur Togar saat dikonfirmasi Tagar, Jumat 17 Juli 2020.
Togar pada Desember 2019 lalu sempat menyatakan niatnya kembali maju. Bersama Hefriansyah dirinya pernah mendaftarkan ke Partai Demokrat. Selain itu, Togar juga menjalin komunikasi politik dengan Gerindra.
Namun akhirnya Demokrat mengusung Asner dan Susanti sebagai bakal calon di Pilkada Pematangsiantar tahun 2020.
"Memang pernah awalnya ingin maju kembali. Kita mau lihat antusias warga, meski banyak yang mendukung tapi atas pertimbangan keluarga saya urungkan niat," ujar Togar.
Ketua partai Demkorat Siantar itu bergeming sedang fokus menjalankan jabatanya sebagai Wakil Wali Kota. Dimasa tuanya, Togar ingin kembali ke basic awal sebagai pengusaha.
Dia pun menyerahkan sepenuhnya tambuk kepemimpinan kepada Asner dan Susanti yang telah ditunjuk partai Demokrat untuk memajukan kota Siantar.
"Terus terang waktu saya sudah tidak banyak, apalagi politik itu perlu ini, itu. Yang pasti saat ini saya hanya fokus bekerja. Dan selesai jabatan ini saya ingin kembali ke basic awal sebagai penggusaha," ungkapnya.
"Kita serahkan saja yang ke orang muda saja. Kalau bisa yang membangun Siantar ke arah yang lebih baik. Seperti pak Asner yang punya pengalaman di pemerintahan dan punya keinginan membangun Siantar." sambung Togar.
Diketahui, pemilihan Wali Kota Pematangsiantar terancam hanya diikuti calon tunggal Asner Silalahi dan Susanti Dewayani dengan jumlah tujuh partai politik usai PDIP, PAN, Golkar, PKPI, Hanura, Demokrat dan Nasdem menyatakan dukungannya kepada kedua mantan ASN itu. []