Alasan Kader Demokrat Tak Masuk Jajaran Kabinet Jokowi

Ahmad Atang, membeberkan dugaan yang menjadi alasan penyebab tidak masuknya kader Demokrat dalam jajaran kabinet Joko Widodo-Maruf Amin.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). (Foto: Instagram/@agusyudhoyono)

Jakarta - Akademisi dari Universitas Muhammadiyah Kupang, Dr. Ahmad Atang, membeberkan dugaan yang menjadi alasan penyebab tidak masuknya kader Demokrat dalam jajaran kabinet Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

Menurut dia, hubungan buruk yang belum pulih antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat, menjadi batu sandungan kader kuat partai buri seperti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak diangkat menteri oleh Jokowi.

"Dugaan kuat jika hubungan Demokrat vs PDIP memang belum benar-benar pulih secara politik," kata Ahmad, di Kupang, Jumat, 25 Oktober 2019. Mengutip Antara.

"Walaupun secara personal tidak bermasalah, dan itulah yang menjadi penyebab Demokrat tidak diakomodir dalam kabinet Jokowi," ujar dia.

Ahmad Atang mengemukakan pandangan itu, berkaitan dengan faktor penyebab gagalnya Demokrat menempatkan kadernya dalam pemerintahan Jokowi, padahal secara politis, Demokrat adalah partai pendukung 02 yang paling pertama merapat ke barisan Jokowi.

Dugaan kuat jika hubungan Demokrat vs PDIP memang belum benar-benar pulih.

Menurut dia, Demokrat merupakan partai yang berada pada posisi di persimpangan jalan, padahal secara politis, Demokrat telah memainkan momentum untuk mendapatkan respon yang signifikan dari kekuasaan.

Hal ini terbukti dengan diterimanya AHY oleh Jokowi di istana negara, setelah Jokowi dinyatakan menang Pilpres, dan Demokrat menyatakan dukungan kepada Jokowi sebagai pemenang.

Tidak hanya itu, AHY juga bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

AHYSilaturahmi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan adiknya Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada hari pertama Idul Fitri, Rabu, 5 Juni 2019. (Foto: Instagram)

Langkah politik AHY tersebut memastikan spekulasi jika merapatnya AHY akan menguntungkan Demokrat, terkait pembagian kekuasaan di pemerintahan, katanya.

Baca juga: Prabowo Belum Bisa Jawab Pertanyaan Soal Alutsista

Publik mulai menebak posisi ideal bagi AHY di kabinet Jokowi jilid II, mulai dari Menpora, Mensos, Menteri Pertahanan dan sebagainya, dan hingga pada injury time finalisasi kabinet masih beredar nama AHY.

Namun yang menjadi pembenar seseorang diakomodir atau tidak oleh Jokowi dalam kabinet ditentukan oleh kehadiran para kandidat di istana atas panggilan dari Jokowi.

AHY termasuk figur yang tidak dipanggil oleh Jokowi ke istana dan hal ini menjadi pembenar, jika AHY memang tidak diakomodir oleh Jokowi masuk dalam gerbong kekuasaan.

"Kenyataan ini menimbulkan dugaan kuat jika hubungan Demokrat versus PDIP memang belum benar-benar pulih secara politik walaupun secara personal tidak bermasalah," kata Ahmad Atang.

Bahkan ada dugaan semacam ada ketakutan, jika AHY masuk kabinet maka ke depan akan menjadi ancaman dan batu sandungan bagi figur capres dari PDIP.

Spekulasi politik kadang menemukan jalannya sendiri, maka sangkaan publik hanya terbaca melalui gejala yang terjadi.

"Jika memillih antara Demokrat dan Gerindra, Jokowi sepertinya lebih nyaman dengan Gerindra ketimbang Demokrat," kata Ahmad.

Menurut dia, kondisi ini yang menyebabkan posisi Demokrat dan AHY selalu berada di persimpangan jalan antara fakta dan utopis. []

Berita terkait
Angela Tanoesoedibjo dan Daftar 11 Calon Wakil Menteri
Puteri Ketua Umum Partai Perindo, Hary Tanoesoedibjo, Angela Tanoesoedibjo, menjadi salah satu dari 12 orang Wakil Menteri yang diundang ke Istana.
Endah N Resha Soroti Peleburan Bekraf ke Kemenpar
Duo musikus Endah N Resha ikut menyoroti peleburan Bekraf ke tubuh Kemenpar.
Dua Gebrakan Johnny G Plate Sebagai Menkominfo Baru
Johnny G Plate bakal melakukan dua pekerjan besar sebagai Menkominfo baru periode 2019-2024.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.