Alasan Iran Gempur Pangkalan Militer Amerika di Irak

Komandan Pasukan Udara Iran menyebut alasan utama pihaknya menggempur menggunakan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS).
Ilustrasi Rudal. (Foto: Pixabay)

Jakarta - Merusak mesin militer menjadi alasan utama Iran meluncurkan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak. Komandan Pasukan Udara Iran Amir Ali Hajizadeh menegaskan gempuran itu bukan untuk membunuh pasukan AS.

Hajizadeh menyebut balasan setimpal atas pembunuhan komandan militer tertinggi Iran, Qassem Soleimani oleh AS adalah mengusir pasukan negara Paman Sam tersebut dari wilayah Irak.

Data analisisnya berada di tangan analis intelijen profesional.

Kepala Staf Gabungan sekaligus Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley sebelumnya mengklaim serangan roket Iran untuk membunuh personel militer AS. Gempuran itu, kata Milley, juga untuk menciptakan kerusakan besar di pangkalan udara al-Asad.

"Saya yakin berdasarkan apa yang saya lihat dan ketahui, serangan itu bertujuan menghancurkan kendaraan, peralatan, pesawat dan menewaskan pasukan. Itu penilaian pribadi saya," kata Milley kepada Reuters, Kamis 9 Januari 2020.

Namun, pandangan Milley itu bukan merupakan pakem militer AS. Pernyataan resmi akan diutarakan pihak terkait setelah analisa intelijen AS bekerja.

"Data analisisnya berada di tangan analis intelijen profesional. Jadi mereka melihat itu," tambahnya.

Melihat gempuran Iran setelah dibunuhnya Qassem Soleimani oleh pihak AS, Miley mengapresiasi petinggi yang berada di lapangan. Menurut dia, komandan militer AS di Irak telah mengambil langkah tepat untuk melindungi pasukannya.

Dalam kesempatan berbeda, Presiden AS Donald Trump sesumbar tidak ada warga AS yang terluka akibat serangan roket Iran ke pangkalan militer AS di Irak.

"Tidak ada warga Amerika yang cedera dalam serangan Rabu malam oleh rezim Iran. Tak ada korban di pihak kita, " kata Trump dalam pidato di Gedung Putih seolah memberikan kode ingin meredakan konflik Iran-AS di Timur Tengah. []

Berita terkait
Iran-Amerika Memanas, Rencana Evakuasi WNI Disiapkan
Rencana mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) telah disiapkan buntut dari makin panasnya hubungan Iran-Amerika Serikat.
Dampak Konflik Iran-Amerika Terhadap Indonesia
Pemerintah Indonesia telah mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Amerika yang makin memanas pekan ini.
Cuma Retweet, Bisa Dapat Rp 125 M dari Taipan Jepang
Taipan fesyen Jepang, Yusaku Maezawa Membagikan total Rp 125 miliar dengan hanya me-retweet unggahannya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.