Al Qaeda India Serang Militer Myanmar, Tiongkok: Tolak Dukung Teroris Rakhine

Pemimpin senior kelompok Al-Qaeda di wilayah Semenanjung Arab (AQAP), Khaled Batarfi sudah hilang kesabaran melihat etnis Rohingya, di Rakhine Myanmar terus mendapat tindak kekerasan dari militer Myanmar. Batarfi menyerukan kepada kelompok Al-Qaeda di Subkontinen India (AQIS) untuk segera menyerang militer Myanmar.
Pemimpin senior kelompok Al-Qaeda di wilayah Semenanjung Arab (AQAP), Khaled Batarfi, mengancam akan menyerang militer Myanmar, pimpinan Jenderal Senior, Min Aung Hlaing di Rakhine, Myanmar Utara. (Foto:Ist)

Yangon, (Tagar 14/9/2017) – Pemimpin senior kelompok Al Qaeda di wilayah Semenanjung Arab (AQAP), Khaled Batarfi, sudah hilang kesabaran melihat etnis Rohingya, di Rakhine Myanmar Utara, terus mendapat tindak kekerasan dari militer Myanmar. Batarfi menyerukan kelompok Al Qaeda di Subkontinen India (AQIS) untuk segera menyerang militer Myanmar.

"Perlakuan biadab yang diberikan pada saudara-saudara muslim kita tak akan berlalu tanpa hukuman," demikian statemen Al Qaeda, seperti dilansir Reuters, Rabu (13/9).

Menurut Batarfi, pemerintah Myanmar harus dibuat untuk merasakan apa yang telah dirasakan saudara-saudara muslim. Al Qaeda juga menyerukan umat muslim di seluruh dunia untuk mendukung etnis Rohingya di Myanmar dengan memberikan bantuan senjata dan dukungan militer.

Dalam pesan videonya, Khaled Batarfi, menyerukan warga muslim di Bangladesh, India, Indonesia dan Malaysia untuk mendukung Rohingya. "Jangan berhenti dalam mengobarkan jihad terhadap mereka dan melawan serangan mereka dan jangan sampai mengecewakan saudara-saudara kita di Burma (Myanmar)," tegas Batarfi.

Sedangkan, Sekjen PBB, Antonio Guterres dan Dewan Keamanan PBB menyerukan agar otoritas Myanmar segera menghentikan tindak kekerasan. "Sepertiga populasi Rohingya harus meninggalkan negara, bisakah Anda menemukan kata yang lebih baik untuk menggambarkan itu," ujar Guterres saat konferensi pers di New York, AS

Sementara itu, Pemerintah Tiongkok menyatakan dukungan atas operasi militer Myanmar terhadap militan Rohingya di Rakhine. Dukungan Tiongkok ini sangat bertolak belakang dengan pernyataam Sekjen PBB, Antonio Guterres, yang menyebut pengungsian besar-besaran etnis Rohingya sebagai akibat dari pembersihan etnis oleh militer Myanmar.

"Teroris di Rakhine adalah masalah dalam negeri Myanmar, dan kami menolak dukung teroris" demikian disampaikan Duta Besar Tiongkok untuk Myanmar, Hong Liang, seperti dikutip Global New Light of Myanmar dan dilansir Reuters, Kamis (14/9). (wwn/Reuters)

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.