TAGAR.id, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sekaligus spesialis kebidanan dan kandungan konsultan fertilitas, endokrinologi dan reproduksi, Prof Dr dr Budi Wiweko, MPH, Sp.OG-KFER mengungkapkan, akupuntur terbukti menurunkan stres pasangan yang sedang ikut bayi tabung.
Budi menjelaskan, dalam proses program bayi tabung setidaknya ada tiga tahapan yang berpotensi menimbulkan stres pada pasien yakni saat pengambilan sel telur, usai penanaman embrio dan selama menunggu hasil.
"Ini tiga titik di mana pasien sangat stres, termasuk dokternya, sehingga akupuntur sangat berperan," kata dokter Budi dalam webinar bertajuk "Embrio Normal untuk Kehamilan Sehat", Kamis, 23 September 2021.
- Baca Juga : Bayi Tabung Tak Boleh Pakai Rahim Perempuan Lain
- Baca Juga : Lima Negara Legalkan Donor Sperma
Dilansir dari ABC News, Professor Caroline Smith dari Western Sydney University melalui studi yang dipublikasikan dalam the Journal of the American Medical Association (JAMA) juga mengatakan akupuntur membantu meningkatkan relaksasi dan mengurangi stres perempuan yang menjalani terapi in vitro fertilization (IVF) atau bayi tabung.Titik akupunktur berada di perut, lengan dan kaki, dirancang untuk merangsang saraf ke rahim dan area di tubuh yang mengurangi respons stres. Tetapi, bukan berarti teknik ini meningkatkan peluang seorang wanita hamil.
Menurut para peneliti di Australia pada 2017, sebenarnya, akupuntur telah digunakan untuk menangani berbagai isu kesehatan, antara lain untuk mengatasi nyeri punggung dan pergelangan kaki. Teknik ini juga mungkin bermanfaat untuk sakit kepala atau leher
Dalam proses program bayi tabung, ada tiga tahapan yang berpotensi menimbulkan stres pada pasien yakni saat pengambilan sel telur, usai penanaman embrio dan selama menunggu hasil. Ini tiga titik di mana pasien sangat stres, termasuk dokternya, sehingga akupuntur sangat berperan.
National Institute for Health and Care Excellence (NICE) di Inggris juga merekomendasikan seseorang mempertimbangkan akupunktur sebagai pilihan pengobatan untuk sakit kepala kronis dan migrain.
Program bayi tabung merupakan salah satu cara untuk mendapatkan kehamilan pada pasangan yang mengalami infertilitas atau gangguan kesuburan dengan cara mempertemukan sperma dan sel telur di luar tubuh manusia.
- Baca Juga : Program Bayi Tabung di Yogyakarta Sambil Berwisata
- Baca Juga : Program Bayi Tabung, Zaskia Sungkar Jalani Operasi
Ada sejumlah kondisi yang membuat pasangan suami istri melakukan program bayi tabung, diantaranya, faktor sperma sedikit misalnya di bawah 5 juta per cc atau bahkan tidak ada sperma, adanya sumbatan kedua saluran telur, kista cokelat, gangguan pematangan telur hingga infertilitas yang tak bisa dijelaskan.
Dokter Budi menyebutkan empat hal yang berperan dalam keberhasilan bayi tabung, yakni usia calon ibu, cadangan sel telur, kualitas sperma dan faktor penyebab infertilitas.
"Bila di bawah 35 tahun sekitar 60 persen, menurun drastis saat usia di atas 35 tahun menjadi 30 persen dan seterusnya, ini menurut data di Indonesia pada 2018," ujarnya. []