Cerita dalam film "Aku Jati Aku Asperger" mengikuti perjalanan hidup Jati (Jefri Nichol), seorang pemuda yang mengidap sindrom Asperger. Kondisi ini membuat Jati memiliki minat yang sangat kuat terhadap segala hal yang berkaitan dengan kereta api. Hidupnya yang penuh tantangan ini sangat bergantung pada kakaknya, Daru (Dikta Wicaksono), yang selalu mendukung dan membimbingnya.
Sinopsis film ini menggambarkan perjuangan Jati dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan. Meskipun mengidap sindrom Asperger, Jati tetap berusaha keras untuk menemukan jati dirinya dan mengejar impian-impian yang selama ini ia cita-citakan. Kisahnya yang inspiratif menunjukkan bahwa setiap orang, tidak peduli kondisi apa yang mereka hadapi, memiliki potensi untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan.
Film ini tidak hanya menceritakan tentang perjuangan Jati, tetapi juga menyoroti pentingnya dukungan keluarga dan lingkungan sosial. Daru, sebagai kakak, berperan penting dalam membantu Jati mengatasi berbagai tantangan yang dihadapinya. Kehadiran Daru memberikan kekuatan bagi Jati untuk terus maju dan tidak menyerah pada kondisi yang seringkali sulit.
Dengan mengangkat tema sindrom Asperger, film ini diharapkan dapat membuka wawasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kondisi ini. Penonton diharapkan dapat memahami dan menerima perbedaan, serta belajar untuk lebih empati terhadap orang-orang yang memiliki kondisi serupa. Film ini menjadi ajang edukasi yang berharga bagi banyak orang.
"Aku Jati Aku Asperger" bukan hanya sebuah kisah tentang perjuangan, tetapi juga tentang kekuatan cinta dan dukungan keluarga. Melalui kisah Jati, penonton diajak untuk melihat bahwa setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang dapat dikembangkan. Film ini mengajak kita untuk lebih menghargai dan menghormati perbedaan, serta terus berjuang untuk mencapai impian kita.