Jakarta - Calon ketua umum (ketum) Partai Golkar periode 2019-2024 Airlangga Hartarto menyebut kursi Golkar-1 dapat ditentukan pada malam ini, Rabu 4 Desember 2019. Namun, bila dia menjadi calon tunggal ketum partai berlambang beringin tersebut.
Sesuai dengan agenda, maka ada yang namanya pencalonan, ada yang namanya penetapan.
Menurut Airlangga, 30 dari 44 perwakilan DPD I dan organisasi sayap pemegang hak suara dalam perebutan ketua umum Partai Golkar di Musyawarah Nasional (Munas) X mendukung dirinya. Aklamasi sudah dapat diterapkan mengingat hal itu sudah sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Golkar.
"Jadi kalau berdasarkan AD/ART, 50 + 1 sudah dicapai. Jadi tentu kita menunggu yang 14 lagi. Dan tentunya kita melihat apakah ada yang lain. Kalau tidak ada, mungkin malam ini bisa berproses," kata Airlangga di Munas Partai Golkar, Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2019.
Namun, kata dia, penetapan ketua umum partai Golkar sesuai agenda Munas baru dapat diterapkan besok Kamis 4 Desember 2019.
"Sesuai dengan agenda, maka ada yang namanya pencalonan, ada yang namanya penetapan. Jadi kalau lihat kita lihat penetapan, jadwalnya besok," katanya.
Pernyataan senada sebelumnya juga disebutkan loyalis Airlangga sekaligus politikus Golkar, Ace Hasan Syadzily. Dia menilai, bila rival satu-satunya Airlangga dalam perebutan ketua umum Partai Golkar, Ridwan Hisjam, tidak mendapat dukungan penuh maka ketua umum dapat diputuskan lewat aklamasi.
"Kalau memang misalnya, tidak ada dukungan kepada Pak Ridwan Hisjam dan hanya kepada Pak Airlangga dukungan itu diberikan, maka saya kira Pak Airlangga yang harus ditetapkan sebagai ketua umum," kata Ace di Munas Partai Golkar, Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu, 4 Desember 2019.
Namun, Ace menggarisbawahi penetapan ketua umum Partai Golkar 2019-2024 tidak dapat dipercepat lantaran harus sesuai dengan agenda munas. "Kemungkinan hari ini, walaupun penetapannya bisa dilakukan pada besok," tuturnya. []