Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, Amerika Serikat (AS) dan Jepang telah berkomitmen membenamkan investasi di Indonesia sebesar US$ 2 miliar atau Rp84,5 triliun.
Akhir November 2020 lalu, US IDFC sudah tanda tangan minat untuk investasikan USD2 miliar ke LPI.
Komitmen investasi ini, menunjukkan bahwa sejumlah negara di dunia percaya pemerintah Indonesia bisa menekan pandemi Covid-19. Meski saat ini angka kasus Covid-19 masih tinggi.
"Akhir November 2020 lalu, US IDFC sudah tanda tangan minat untuk investasikan USD2 miliar ke LPI," sebut Menko Airlangga pada Jumat, 11 Desember 2020.
Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) ini juga menjelaskan, komitmen investasi dari United States International Development Finance Corporation (US IDFC) ini diteken oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Sementara komitmen investasi dari Jepang, berasal dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar US$ 4 miliar atau sekitar Rp56,4 triliun. Dengan demikian, total komitmen investasi dari dua lembaga tersebut ke LPI mencapai Rp84,5 triliun.
- Baca juga : Cerita Menko Airlangga Cari Vaksin Sejak Maret 2020
- Baca juga : Menko Airlangga: 38 Proyek Strategis Nasional Digarap 2021
Sementara saat ini, pemerintah sedang mengebut penyelesaian Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) turunan Undang-Undang Cipta Kerja yang menjadi dasar pembentukan LPI tersebut. Pembentukan lembaga tersebut diharapkan bisa menjadi solusi untuk mendorong pemulihan ekonomi di tahun depan.
"LPI bertujuan mengelola dana investasi yang berasal dari luar negeri dan dari dalam negeri sebagai sumber pembiayaan dan mengurangi ketergantungan terhadap dana jangka pendek," tegas Menko Airlangga. []