Air Terjun Tansaran Bidin di Dataran Tinggi Gayo

Dataran tinggi Gayo, Aceh juga memiliki panorama alam indah dan menarik yakni air terjun Tansaran Bidin.
Keindahan air terjun Tansaran Bidin di Desa Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. (Foto: Tagar/Muhammad Fadhil)

Banda Aceh - Selain penghasil biji kopi terbaik, dataran tinggi Gayo, Aceh juga memiliki panorama alam indah dan menarik. Salah satunya air terjun Tansaran Bidin. 

Objek wisata ini berada di Desa Tansaran Bidin, Kecamatan Bandar, Kabupaten Bener Meriah.

Untuk mencapai lokasi, ada dua akses bisa dilalui. Pertama melalui Jalan KKA - Bener Meriah di Kabupaten Aceh Utara dan ke dua melalui Jalan Juli - Takengon di Kabupaten Bireuen.

Melalui jalan KKA, menempuh perjalanan selama tiga jam dengan jarak kurang lebih 110 kilometer (Km) dari Jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di Krueng Mane, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara.

Sementara melalui Jalan Juli, waktu kurang lebih empat jam dengan jarak kurang lebih 135 Km dari Jalan Medan-Banda Aceh, tepatnya di Kota Bireuen.

Objek wisata ini memang belum diketahui banyak orang, karena lokasinya berada di tengah-tengah hutan belantara dan perbukitan terjal.

Untuk mencapai lokasi, belum ada akses memadai, hanya ada jalan setapak yang biasa dilalui oleh pekebun setempat. Harus berjalan kaki kurang lebih 800 meter.

Beberapa waktu lalu, Tagar berkesempatan mengunjungi objek wisata ini. Begitu tiba di Desa Tansaran Bidin, sebuah pamflet petunjuk arah bertuliskan "Objek Wisata Tansaran Bidin" terpampang di pohon di antara rumah-rumah penduduk setempat.

Bukan dari Dinas Pariwisata maupun pemerintah setempat, pamflet tersebut dibuat mahasiswa KKN di salah satu perguruan tinggi Aceh. Dari lokasi ini, jarak kurang lebih 1 Km hingga sampai di ujung desa.

Di ujung desa terdapat lagi petunjuk arah. Tetapi, tak ada lagi rumah-rumah penduduk setempat, hanya dikelilingi oleh hutan belantara dan pegunungan.

Suara gemuruh air terjun yang jatuh dari perbukitan sudah mulai terdengar jelas. Tak ada raungan kendaraan, sesekali terdengar suara kicauan burung, selebihnya adalah sunyi.

Lelah yang menghampiri terbayar lunas begitu kaki sudah menginjak lokasi. Suguhan panorama air terjun setinggi 50 meter cukup eksotis. Tak ada warung yang menjajakan makanan, apalagi toilet dan musala. Ke sana harus membawa bekal minuman dan makanan sendiri dari rumah.

Masih sangat disayangkan ada potensi wisata yang kurang difasilitasi, harusnya itu bisa jadi salah satu ikon baru Bener Meriah

Seorang wisatawan asal Aceh Utara, Andi Rinaldy mengatakan, ia memilih objek wisata air terjun Tansaran Bidin untuk menghabiskan masa liburan karena lokasinya masih alami.

"Saya tahu adanya objek wisata ini dari medsos dan merasa tertantang, sehingga saya memutuskan untuk mengunjunginya," kata Andi pada Tagar, belum lama ini.

Andi berharap, objek wisata ini dapat menjadi perhatian pemerintah setempat, sehingga dapat meningkatkan jumlah kunjungan dari lokal maupun luar Aceh.

"Objek wisata ini punya keunikan karena diapit oleh pegunungan. Saya kira banyak orang ingin mengunjunginya tetapi terkendala dengan akses," katanya.

Warga setempat, Reza Maulana mengatakan, objek wisata ini telah lama ada. Namun belum dipugar pemerintah.

Kata Reza, objek wisata ini menjadi incaran wisatawan dari berbagai daerah. Tetapi, karena akses menuju lokasi sangat berat dan bahaya, banyak yang mengurungkan niat.

"Masih sangat disayangkan ada potensi wisata yang kurang difasilitasi, harusnya itu bisa jadi salah satu ikon baru Bener Meriah," kata Reza. []

Artikel lainnya:

Berita terkait
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.