Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menyebutkan 2019 jadi tahun terberat bagi lembaga antirasuah di Indonesia ini dan korupsi masih terus merajalela di Indonesia.
"Memang 2019 tahun sangat berat, tetapi kita harus selalu optimis, kita harus berjuang terus, saling mengingatkan jangan lupa korupsi masih berjangkit dengan begitu luar biasanya di negeri ini," ujar Agus pada malam penghargaan Festival Film Antikorupsi 2019 sebagai rangkaian dari kegiatan peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2019 di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Minggu, 8 Desember 2019, seperti diberitakan Antara.
Mungkin kami juga perlu merenung, jangan-jangan ada strategi baru yang ingin diperkenalkan oleh panglima pemberantasan korupsi kita.
Kata Agus Rahardjo, perlu adanya kesabaran dan daya tahan yang tinggi untuk memperjuangkan perlawanan terhadap korupsi.
Permasalahan yang dihadapi KPK dan mendapat perhatian publik pada 2019 ini adalah adanya revisi UU KPK yang telah diberlakukan per 17 Oktober 2019.
"Mungkin kami juga perlu merenung, jangan-jangan ada strategi baru yang ingin diperkenalkan oleh panglima pemberantasan korupsi kita, kita bicara panglima selalu panglimanya adalah Presiden, kemudian wakilnya adalah Wakil Presiden," kata Agus.
Karena itu, diharapkan dengan adanya strategi baru tersebut nantinya dapat berdampak bagi KPK.
"Oleh karena itu, kami yang di KPK maupun dari civil society serta seluruh komponen bangsa harus selalu mengingatkan bahwa perjuangan kita masih panjang," tutur Agus Rahardjo. []
Baca juga:
- Ini Cara Memutus Mata Rantai Generasi Koruptor Menurut Agus Rahardjo
- Agus Rahardjo Diminta Tidak Wariskan Kasus Cak Imin