Agar Investasi Jadi Efisien, Kamu Harus Perhatikan Hal Ini

Untuk berinvestasi saham, kuatkan mental Anda dan pelajari lebih mendalam tentang seluk beluk berinvestasi saham secara komprehensif.
Berinvestasi di usia muda (Foto: Tagar/Pexels/Liza Summer)

Jakarta - Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mendapat keuntungan agar finansial kita meningkat dan semakin banyak. Di zaman modern ini, investasi adalah cara paling ampuh yang banyak diminati orang. 

Namun, kita semua tahu bukan hanya dengan berinvestasi agar mendapatkan uang tambahan, kan? Karena jika kita mempertaruhkan uang kita untuk berkembang, tentu saja terdapat risikonya juga.

Tidak perlu khawatir. Jika kita mempelajari dan memulai dengan cara yang tepat, kita akan berhasil menjadi investor yang baik. Langkah-langkah yang perlu kita tempuh sebagai berikut.


1. Mulai Dari Sekarang

Jangan menunggu sudah mapan baru berinvestasi, tetapi berinvestasilah agar menjadi mapan. Untuk itu, lakukan investasi sedini mungkin. Jika Anda sudah berumur, lakukanlah sekarang. 

Namun, Anda juga perlu untuk menentukan niat dan tujuan Anda dalam berinvestasi. Ada baiknya investasi dilakukan dalam jangka panjang dengan tujuan agar Anda dapat bebas finansial ketika sudah lanjut usia.


2. Lampaui Inflasi

Jika Anda mengabaikan inflasi dalam memilih sarana investasi jangka panjang, bisa jadi investasi Anda mengecil daya belinya.

Menurut laporan dari Bank Indonesia, pada Agustus 2013, Indonesia mengalami inflasi sebesar 8.79% dan pada Juli 2013 8.61%. Artinya, jika Anda menanamkan uang di Bank BUMN Deposito yang memberikan bunga 5.46% untuk 1 tahun, atau bahkan di Bank Swasta non-devisa (yang terkenal dengan reputasi suku bunga yang tinggi) 7.21% untuk 1 tahun, sebenarnya Anda sedang kehilangan uang.

Bagi mayoritas orang, investasi saham atau reksadana adalah salah satu cara untuk bersaing dengan inflasi. Anda perlu memperhatikan bahwa nilai saham bisa naik dan turun kapan saja. 

Hal itu karena saham investasi yang paling beresiko. Namun, saham memberikan potensi keuntungan yang paling besar dan telah secara konsisten melampaui inflasi sejak tahun 1940-an.


3. Diversifikasi

Diversifikasi adalah membagi modal yang Anda miliki ke dalam beberapa aset. Contoh yang umum adalah diversifikasi di emas, saham, properti, dan surat hutang. Mengapa langkah ini perlu dilakukan? 

Tujuannya adalah untuk mencegah kegagalan total jika salah satu aset mengalami kerugian, karena masih ada aset lainnya yang mengalami keuntungan. Beban yang dirasakan jika mengalami kerugian pun berkurang.


4. Memilih Investasi yang Tepat

Ada berbagai jenis investasi yang bisa ditemukan di pasar saham. Saham, obligasi, deposito, dan lainnya. Nah, pilih jenis investasi yang sesuai dengan tujuan dan kemampuan Anda secara finansial.

Setiap jenisnya memiliki kelebihan dan keuntungannya masing-masing, tentunya dengan risiko yang juga berbeda. Urutan dari jenis yang risiko dan imbalannya tertinggi adalah saham, reksadana, obligasi, dan terakhir deposito. 

Untuk berinvestasi saham, kuatkan mental Anda dan pelajari lebih mendalam tentang seluk beluk berinvestasi saham secara komprehensif untuk mengetahui risikonya.


(Ahmad Asfa)

Baca Juga:

Berita terkait
4 Ragam Investasi yang Cocok bagi Mahasiswa
Di zaman yang serba modern seperti sekarang, semakin banyak instrumen investasi yang bisa kamu jadikan sebagai sumber pendapatan.
Ini Kata Lo Kheng Hong Tentang Investasi Cryptocurrency
Salah satu jenis investasi yang menjadi daya tarik besar adalah investasi cryptocurrency atau kripto.
Ini Investasi Bisnis Jasa yang Pelu Dikehahui
Memiliki bisnis jasa merupakan salah satu bentuk investasi yang patut dipertimbangkan apabila Anda bertujuan membangun aset di masa depan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.