Ada Komunitas Pembersih Masjid Tiap Jumat di Jepara

Sekelompok relawan di Jepara, yang menamakan diri dengan "Resik-Resik Masjid" atau bersih-bersih masjid.
Relawan Komunitas Resik-Resik Masjid Jepara, sedang membersihkan ruangan ibadah di Masjid Nurul Muhajirin, Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat 19 Juli 2019. (Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

Jepara - Beribadah bukan melulu salat atau pun puasa. Membersihkan masjid dari kotoran pun niscaya dapat pahala dari Tuhan. Hal itulah yang dipercaya oleh sekelompok relawan di Jepara, yang menamakan diri dengan "Resik-Resik Masjid" atau bersih-bersih masjid.

Setiap pekan sekali, pada hari Jumat, mereka bergerilya dari satu masjid ke masjid lainnya. Tujuannya, untuk membantu marbot membersihkan tempat ibadah tersebut.

Seperti yang dilakukan Komunitas Resik-Resik Masjid, di Masjid Nurul Muhajirin, Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat 19 Juli 2019.

Sekitar 30 orang dari komunitas itu bahu-membahu dengan masyarakat membersihkan masjid yang telah berdiri sejak 10 tahun lalu. Ada yang sibuk dengan mesin pembersih karpet, membersihkan kubah, menyikat kerak di kamar mandi dan tempat wudhu.

Tidak hanya laki-laki, relawan perempuan pun turut serta dengan mengilapkan kaca jendela. Targetnya, sebelum salat Jumat dimulai, pekerjaan bersih-bersih bisa rampung.

Surveyor masjid Komunitas Resik-Resik Masjid Jepara, M Nurul Qomar mengatakan, kegiatan tersebut telah dilakukan sejak tahun 2018 silam. Tujuannya, menjadikan masjid sebagai tempat yang lebih nyaman untuk beribadat.

Relawan Komunitas Resik-Resik MasjidRelawan Komunitas Resik-Resik Masjid Jepara, sedang membersihkan ruangan ibadah di Masjid Nurul Muhajirin, Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara (Jawa Tengah), Jumat, 19 Juli 2019. (Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

"Tidak ada biaya yang kami pungut dari pengurus masjid atau pun warga. Semuanya gratis, asalkan diizinkan. Kami membawa mesin pembersih sendiri, sampai-sampai untuk makan pun, kami sudah membawa bekal sendiri," urainya, pada Tagar.

Ia mengatakan, awal mula kegiatan itu karena dipandang banyak masjid yang kondisinya kotor dan kurang nyaman untuk beribadah. Padahal, menurutnya, kebersihan merupakan sesuatu yang diajarkan dalam Islam.

Hal itu, menurut Nurul, terjadi sebab kurangnya perhatian terhadap pengupahan marbot. Sedangkan pekerjaan marbot tidak ringan.

"Coba saja untuk membersihkan tempat wudhu, pasti tangan lelah. Belum lagi karpet dan sebagainya, bila dibandingkan dengan bisyaroh (upah seikhlasnya) yang diterima oleh mereka pun tidak seberapa," paparnya.

Berkaca dari hal tersebut, komunitas ini pun memiliki niat untuk membantu dan menggelorakan kembali gotong royong warga.

Kami akan menjaga masjid ini supaya tetap bersih dan mudah-mudahan jamaahnya terus bertambah

"Tanggung jawab kebersihan bukan hanya terletak pada marbot. Masyarakat sekitar juga harus ikut serta membersihkan masjid, yang jadi tempat ibadah mereka. Maka, kami mencoba mencontohkan, warga kami harap meneruskannya di kemudian hari," ucapnya.

Pernah Ditolak

Meskipun mempunyai niat baik, Komunitas Resik-Resik Masjid pernah ditolak saat hendak membersihkan sebuah masjid. Warga khawatir, perkumpulan ini membawa ajaran baru atau pun berafiliasi dengan partai politik tertentu.

Ia bercerita, pernah dua kali ditolak saat hendak membersihkan sebuah masjid. Lantaran dianggap membawa pesan-pesan tertentu.

Relawan Komunitas Resik-Resik MasjidRelawan Komunitas Resik-Resik Masjid Jepara, sedang membersihkan ruangan ibadah di Masjid Nurul Muhajirin, Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Jumat, 19 Juli 2019. (Foto: Tagar/Padhang Pranoto)

"Saya tegaskan, kami tidak membawa ajaran baru, atau partai tertentu. Saya dari NU, anggota kami ada yang dari Muhammadiyah. Kami pun akan membersihkan masjid-masjid di Jepara, tanpa memandang latar belakang atau pun aliran," tegas Nurul.

Oleh karenanya, untuk menghindari penolakan, pihaknya kerap melibatkan petugas Bhabinkamtibmas dari kepolisian ataupun Babinsa dari unsur TNI.

"Tujuannya, agar bisa mendampingi dan juga memastikan kami tidak membawa pesan atau pun dari partai tertentu. Kami hanya ingin membantu membersihkan masjid. Harapannya, dengan masjid yang bersih meningkatkan jumlah jemaah salat," urainya.

Di Jepara sendiri, terdapat 1.573 masjid. Dalam kurun satu tahun, komunitas tersebut telah membersihkan sekitar 80 masjid.

Masdi, Ketua RT 8 RW 2 Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, mengaku senang dengan kegiatan yang diadakan komunitas tersebut. Ia berharap, setelah lingkungan dan ruang ibadah bersih jamaah salat bisa lebih banyak.

"Kami akan menjaga masjid ini supaya tetap bersih dan mudah-mudahan jamaahnya terus bertambah. Kami sebulan sekali juga ada kegiatan gotong royong membersihkan masjid," tukas Masdi. []

Baca juga:


Berita terkait