Ada Corona, Jabatan Tangan: Tidak Terima Kasih

Merebaknya wabah virus corona jenis COVID-19 telah mengubah perilaku berkomunikasi di seluruh dunia.
Ilustrasi pasien virus corona (Foto: pixabay)

Paris - Merebaknya wabah virus corona jenis COVID-19 telah mengubah perilaku berkomunikasi di seluruh dunia. Perubahan perilaku berkaitan dengan kekhawatiran penularan virus mematikan ini. Kini, katakan tidak pada jabat tangan, tolak setiap kecupan pipi dan hindari memeluk. Sebagai ganti, cobalah tatapan langsung atau mungkin isyarat tangan.

Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Selasa, 3 Maret 2020, di seluruh dunia, orang mengubah kebiasaan mereka di tempat kerja, di rumah dan tempat ibadah untuk mengurangi risiko tertular viru corona dan meluasnya penyebaran. AFP mencoba melihat perubahan perilaku di seluruh dunia.

China

Di Beijing, ibu kota tempat asal wabah bermula, pemerintah menyarankan tidak berjabat tangan, tetapi menyatukan tangan mereka sebagai tanda salam. Melalui pengeras suara, masyarakat diminta untuk membuat gerakan gong shou tradisional yakni kepalan tangan di telapan tangan yang berlawan untuk menyapa.

Prancis

Media setempat banyak menulis saran mengenai cara mengganti ciuman di pipi- sapaan sehari-hari di Prancis, bahkan di antara orang-orang yang baru saja bertemu - dan berjabat tangan, formalitas yang sam di tempat kerja. Pakar etika, Philippe Lichtfus, yang banyak dikutip media, mengatakan jabatan tangan adalah perkembangan yang relatif baru yang dimulai pada abad pertengahan. "Hanya dengan menatap mata seseorang saja, sudah cukup sebagai salam," ucapnya.

Brasil

Kementerian Kesehatan Brasil menyarankan agar masyarakat tidak menggunakan sedotan logam untuk mengkonsumsi minuman khas Amerika Selatan yang kaya kafein yang dikenal dengan sebutan chimarrao, secara bersamaan dengan pasangan. Ciuman mulut sebagai bentuk salam juga diminta untuk dihindari.

sebaran corona 2 mar 20Sebaran virus corona secara global per 2 Maret 2020. (Sumber: WHO)

Jermam

Menteri Dalam Negeri Jerman, Horst Seehofer menolak uluran tangan Kanselir Angela Merkel untuk berjabat tangan. Dengan tersenyum, Seehofer mengangkat kedua tangannya ke atas. Hal itu juga kemudian diikuti Merkel dengan mengangkat tangan ke tas sebelum duduk. Mereka berdua tertawa.

Spanyol

Wabah virus corona telah menghantam salah satu tradisi Spanyol yang paling dihargai - ciuman patung-patung Perawan Maria dalam minggu menjelang Paskah. Selama minggu suci, orang-orang setia mengantri untuk mencium tangan atau kaki patung-patung Maria dan orang-orang kudus. "Ritual sementara dilarang untuk menghindari tertular virus corona," kata pejabat kesehatan nasional Spanyol, Fernando Simon.

Rumania

Festival Martiso di Rumania menandai awal musim semi. Pada festival ini, biasanya seorang pria akan mengalungkan rangkaian bunga ke wanita dan sebaliknya, setelah itu biasanya disertai ciuman. Namun dengan merebaknya virus corona, kebiasaan ciuman setelah mengalungkan bunga ditiadakan. "Mari kita beri bunga, tapi bukan ciuman," kata Nelu Tatru, Sekretaris Negara di Kementerian Keehatan.

Polandia

Di Polandia, salah satu negara dengan pemeluk Katolik yang taat di Eropa, ada perjamuan kudus mengkonsumsi roti komunal yang diambil dari tangan dan dimasukkan ke mulut. Dengan adanya virus corona, umat diminta tidak mencelupkan tangan mereka ke dalam air suci ketika masuk dan keluar dari gereja dan sebagai gantinya membuat tanda salib.

ilus corona whoOrang-orang yang memakai masker wajah berdiri di pusat kota di Hong Kong, Senin, 17 Februari 2020, virus corona (COVID-19) telah membuat puluhan ribu orang sakit di China sejak Desember 2019. (Foto: Vincent Yu/indexjournal.com).

IRAN

Iran menjadi salah satu negara dengan jumlah korban meninggal akibat virus corona mencapai 66 orang. Sebuah video yang beredar memperlihatkan tiga orang yang sedang berkomunikasi. Sembari memasukkan tangan di saku, mereka saling menyentuh kaki sebagai bentuk salam. Video serupa di Libanon memperlihatkan, penyanyi Ragheb Alama dan komedian Abou Sleiman saling menyentuh kaki sambil mulut mereka meniru suara ciuman.

Selandia Baru

Beberapa lembaga pendidikan di Selandia Baru untuk sementara meninggalkan kebiasaan sapaan Maori yang dikenal sebagai hongi - yang memperlihatkan dua orang saling mendekat. Staf Politeknik Wellingtong sementara tidak memakai tradisi Maori untuk menyapa siswa-siswanya.

Uni Emirat Arab

Pemerintah Uni Emirat Arab dan Qatar untuk sementara menyarankan warganya untuk menghentikan kebiasaan salam tradisional yakni saling bersentuhan hidung. Orang juga tidak boleh berjabatantangan atau berciuman. Menyapa orang lain hanya dengan melambaikan tangan. []

Baca Juga:

Berita terkait
MotoGP Qatar Batal Digelar Akibat Wabah Virus Corona
Pelaksanaan MotoGP Qatar yang digelar pada 6-8 Maret 2020 terpaksa dibatalkan karena wabah virus corona.
Dari Italia, Virus Corona Masuk Meksiko
Pemerintah Meksiko menyebut kasus corona yang terjadi dengan istilah diimpor. Tiga orang Meksiko terkena corona saat berada di Italia.
PM Jepang Liburkan Sekolah Antisipasi Virus Corona
Pemerintah Jepang meminta semua sekolah diliburkan untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus corona baru jenis COVID-19,