Ada Apa di Balik Trending Twitter #TangkapDennySiregar

Nama Denny Siregar menempati trending nomor satu di Twitter Indonesia, Jumat, 3 Juli 2020, dengan tagar #TangkapDennySiregar. Ada apa?
Tanda pagar #TangkapDennySiregar trending teratas di Twitter Indonesia, Jumat, 3 Juli 2020. (Foto: Twitter)

Jakarta - Pegiat media sosial Permadi Arya mengatakan Denny Siregar tidak salah menyebut anak-anak yang memegang bendera hitam putih bertuliskan kalimat tauhid adalah 'calon teroris', karena bendera itu memang dinyatakan bendera teroris, bendera ilegal, oleh pemerintah Arab Saudi.

"Ada yang mewek ngamuk berjemaah, demo, katanya tidak terima anak kecil disebut 'calon teroris', tapi mereka hobinya eksploitasi anak kecil, memaksa anak kecil ikutan demo panas-panasan, menyuruh anak kecil mengibarkan bendera teroris yang dilarang di dua kota suci umat Islam, Mekkah dan Madinah. Itu bendera teroris bukan kata saya, tapi kata Pemerintah Saudi," ujar Permadi Arya dalam video diunggah di laman Facebook Permadi Arya, Jumat, 3 Juli 2020.

Sebelumnya, beberapa santri tergabung dalam Forum Mujahid Tasikmalaya melaporkan pegiat media sosial Denny Siregar ke polisi. Mereka menuding Denny melakukan penghinaan, pencemaran nama baik, dan perbuatan tidak menyenangkan penggunaan foto tanpa izin.

Forum Mujahid Tasikmalaya membuat laporan pada Kamis, 2 Juli 2020. Pada waktu bersamaan, mereka juga menggelar demonstrasi di depan Markas Kepolisian Resor Tasikmalaya.

Baca juga: Denny Siregar: Anak-anak dan Bendera Hitam Putih

Foto Anak ViralFoto anak-anak dengan bendera hitam putih bertuliskan kalimat tauhid yang disebut ilegal oleh Pemerintah Saudi, karena bendera itu dipakai teroris di sana. Foto ini viral di media sosial. (Foto: Facebook/Denny Siregar)

Massa mengecam unggahan Denny Siregar dalam akun Facebook pada 27 Juni 2020 berjudul 'Adik-adikku Calon Teroris yang Abang Sayang'. Unggahan itu dinilai telah menghina para santri, khususnya yang berasal dari Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Ilmi Tasikmalaya.

Denny Siregar merespons aksi di Tasikmalaya itu melalui cuitan di Twitter, Kamis, 2 Juli 2020. "Daripada sibuk demo, atau koar-koar di media sosial, mending bereskan dulu yang benar laporannya biar kuat pasalnya. Jangan nanti alat bukti enggak cukup, terus ditolak, eh koar-koar kalau gua dilindungi rezim lah dan sebagainya. Jangan biasakan pakai massa untuk menekan, pakai akal lebih berguna."

Permadi Arya mengatakan seharusnya orang-orang yang tidak terima anak-anak disebut 'calon teroris' menghentikan perilaku menyuruh anak memegang bendera teroris.

"Jadi salah siapa jika ada yang menyebut kalian melatih anak-anak tersebut jadi calon teroris? Kalau kalian tidak mau anak kecil disebut sebagai 'calon teroris' ya kalian stop dong. Kalian hentikan eksploitasi anak, stop paksa anak ikut demo, stop suruh anak kecil mengibarkan bendera teroris tersebut," ujar Permadi.

Ia mengingatkan apa yang dialami Rizieq Shihab di Arab Saudi. "Ketika ada yang pasang bendera tersebut di rumahnya, Habib Rizieq harus berurusan dengan polisi Saudi karena bendera tersebut adalah lambang ilegal. Karena bendera tersebut adalah bendera teroris menurut pemerintah Saudi. Bukan menurut saya." []

Baca juga: Denny Siregar: Indonesia Vs Afganistan

Berita terkait
Denny Siregar: Ngamuknya M Nasir ke Dirut Inalum
Saya yakin Dirut Inalum dan banyak pemain pasar modal pada ketawa ngakak melihat si M Nasir dari Demokrat itu ngamuk. Denny Siregar.
Denny Siregar: Wanita Besi Tri Rismaharini
Keberanian Anda sekarang ini tidak ada seujung kuku Tri Rismaharini. Anda bahkan belum apa-apa saat ia sudah berjuang untuk kotanya. Denny Siregar.
Denny Siregar: Ketika Jokowi Murka, Geram
Saya akhirnya menilai, apa pun yang membuat rakyat dikorbankan, di sanalah Jokowi mengeluarkan kemarahan. Denny Siregar.