Surabaya - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengaku menemukan indikasi ada pihak di luar NU yang tidak senang dengan kemenangan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma'ruf Amin dalam Pemilihan Presiden 2019 lalu. Mereka mempunyai agenda untuk menghancurkan NU sebelum tahun 2024. "Jelas dong mas. Indikasinya ada pihak yang merasa dongkol karena kemenangan Jokowi - Ma'ruf Amin yang merupakan
kader NU, kiai NU, sejak muda menjadi aktivitis NU dan mencapai puncak karir sebagai wakil presiden," kata Said Aqil di depan Pengurus Wilayah NU Jawa Timur, Kamis, 17 Oktober 2019.
Namun Said Aqil tidak mau menjelaskan siapa pihak yang tidak senang dan ingin menghancurkan NU. "Pokoknya yang tidak senang NU. Saya tidak bisa menyebutkan namanya," katanya.
Menurut dia, apa pun yang dilakukan NU pasti dibilang jelek. "Jangankan jelek, yang baik pun seperti film The Santri, belum tayang baru trailernya saja komentarnya sudah mencaci maki, mengkafirkan," ucap Said Aqil.
Said Aqil mengingatkan kepada seluruh kader NU bahwa tantangan ke depan semakin berat, bahkan lebih berat dibandingkan perjuangan yang dilakukan pendiri NU dan kiai. Prinsip pendiri NU menghormati para pendahulu harus terus dipertahankan, misalnya ziarah ke makam leluhur.
Said Aqil datang ke Jawa Timur untuk berziarah ke makan pendiri NU, KH Wahid Hasjim dan sejumlah kiai besar NU lainnya. " Pengurs tadi ziarah ke pendiri NU, tadi pagi ke mbah Wahid Hasjim, kemudian ke Wahab, mbah Bisri, kemudian mbah Romli. Besok, ziarah ke makam KH Hasan Gipo, Ketua PBNU pertama. Prinsip ini akan kita pertahankan," ujarnya.
Menurutnya dengan ziarah ke makam pendiri NU, tongkat estafet bisa berjalan di kepengurusan PBNU. "Supaya kita mengambil uswah atau keteladanan dari beliau-beliau (pendahulu NU). Kita harus melanjutkan estafet bahkan lebih baik lagi dari beliau-beliau,"ucap Said Aqil.
- Baca Juga: Said Aqil Sebut Jokowi Kemenangan Nasionalis-Santri
- Said Aqil Jadi Wakil Presiden Organisasi Agama Sedunia