TAGAR.id, Jakarta - Aktivis media sosial, Permadi Arya atau Abu Janda, mengatakan dirinya sudah diburu oleh kelompok tertentu sejak 2015 hingga 2016, termasuk dikejar-kejar oleh laskar Front Pembela Islam atau FPI.
“Saya sudah diburu ditarget sejak tahun 2015 waktu saya mengolok-olok ISIS yang mereka puja,” kata Abu Janda di Instagram-nya, Selasa, 12 April 2022.
“Lalu tahun 2016 saat panas Pilkada DKI alamat rumah saya diviralkan FPI sampai saya harus ngungsi sebulan tidak bisa pulang dan fyi waktu itu rumah saya di Tebet Jaksel datangi laskar FPI tiap hari selama seminggu,” katanya lagi.
Abu Janda menjelaskan, hingga di tahun 2019 dia diancam memenggal kepalanya oleh seseorang. Abu Janda akui tak gentar. Dia bahkan mempersilahkan pengancam itu datang ke rumahnya.
“Tahun 2019 ada sayembara penggal leher Abu Janda berhadiah umroh yang saya tantang datang ke rumah saya di Bandung tapi gak ada yang nongol karena rumah saya di dinas TNI kodam Siliwangi dekat SMA 5,” katanya.
Mengenai Ade Armando, Abu Janda mengungkapkan bahwa, Ade Armando adalah orang baru dalam dunia influencer melawan gerakan radikalisme.
Sehingga Ade Armando belum paham medan. Kata Abu Janda, Ade Armando telah membuat kesalahan bahwa dia menganggap para pendemo itu orang beradab.
“Maaf ya, bang ade armando itu pendatang baru di dunia influencer melawan radikalisme. Makanya dia bikin kesalahan, yakni: berasumsi orang-orang yang dia kritik adalah manusia beradab seperti kita. TIDAK! mereka tidak beradab seperti kita!,” katanya.
Abu Janda lantas berikan resep ke Ade Armando agat tidak dihajar massa. Kata dia. Jangan berprasangka baik ke kelompok yang bersinggungan dengan Ade Armando.
“Jadi resep selamat saya adalah: jangan pernah husnuzon-positif thinking- orang-orang yang saya kritik itu beradab seperti saya itu membuat saya lebih hati-hati dan tidak ceroboh seperti bang Ade,” katanya.
“Mari kita doakan semoga bang Ade lekas diberikan kesembuhan supaya bisa ngonten lagi tapi lain kali gak usah nyamperin kadrun demi konten ya bang,” katanya.[]