Ambon - Operasi SAR hari ke dua pencarian Kapal Motor (KM) Ruslan yang dilaporkan hilang kontak setelah alami kebocoran pada lambung kapal di perairan Pulau Run, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, hingga Senin, 13 Juni 2020 sore, belum juga ditemukan. Dalam kapal ini terdapat tiga Anak Buah Kapal (ABK) dan satu nahkoda.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ambon, Djunaidi menjelaskan, pencarian sudan dimulai pukul 07.00 WIT, di sekitar perairan terakhir kali pemilik KM Ruslan melaporkan kapal mengalami kebocoran, Minggu, 12 Juli 2020.
Saat pencarian hari pertama Senin kemarin tak membuahkan hasil. Akibat gelombang tinggi.
"Memang gelombang sangat kuat, tetapi upaya pencarian tadi tetap dilakukan," ujar Djunaidi kepada Tagar, Senin, 13 Juni 2020.
Dalam pencarian ini, kata Djunaidi, selain personil rescue Pos SAR Banda juga melibatkan potensi SAR di antaranya, Anggota Koramil Banda, Lanal dan PolAir termasuk masyarakat.
"Pencarian tidak hanya terpusat pada titik koordinat awal, pertama kali kapal tersebut mengalami kebocoran di Perairan Pulau Run, namun sudah melebar tak hanya pada titik koordinat awal," ujarnya.
Djunaidi mengatakan, kapal dengan panjang 12 meter ini sebelum bertolak dari Pelabuhan Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku menuju Pulau Banda.
Setibanya di Perairan Pulau Run, kapal alami kebocoran setelah itu hilang kontak.
Djunaidi mengatakan, usai menerima laporan itu pihaknya lalu memberangkat Tim SAR gabungan, menuju ke lokasi.
"Saat pencarian hari pertama Senin kemarin tak membuahkan hasil. Akibat gelombang tinggi, tim SAR gabungan terpaksa bermalam di Pulau Run," katanya.
Sedangkan untuk pencarian hari kedua hingga sore tim SAR gabungan melaporkan juga Belum menemukan kapal termasuk tiga ABK dan satu nahkoda itu. []