London, (Tagar 12/9/2017) – Selama hampir sebulan ke depan, bus wisata "Wonderful Indonesia" keliling Kota Paris sejak 12 September hingga 9 Oktober 2017 untuk mempromosikan objek wisata Indonesia kepada masyarakat Prancis dan juga wisatawan yang berkunjung ke kota mode Paris.
Sebanyak 16 "bus open tours" didekorasi gambar-gambar indah pemandangan Indonesia seperti Candi Borobudur yang megah, kecantikan penari-penari bali, komodo yang unik, Danau Toba yang indah, keeksotisan Raja Ampat, dan senyum orang Indonesia.
“Pada September ini, Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) France gencar mempromosikan "Wonderful Indonesia" dalam rangka menjaring wisatawan berkunjung ke Indonesia,” kata Kepala Kantor VITO Eka Moncarre di London, Selasa (12/9).
Dikatakannya, bus "Wonderful Indonesia" akan menghiasi jalan-jalan Kota Paris. Disebutkan, dua tahun setelah kantor VITO France dibuka untuk publik, pemasaran "Wonderful Indonesia" di Prancis semakin gencar dilakukan untuk menjaring wisawatan setempat mengunjungi Indonesia.
Menurut Eka, promosi bus "Wonderful Indonesia" itu bertujuan sebagai undangan untuk mengeksplorasi Indonesia, selain juga menunjukkan dan mengomunikasikan keindahaan alam Indonesia dan kebudayaan ramah tamah bangsa Indonesia.
Disebutkan, Prancis merupakan pasar yang sangat potensial untuk Indonesia. Dengan penduduk 66 juta orang, Indonesia merupakan salah satu negara favorit bagi orang Perancis.
Pada 2017, Indonesia menjadi negara TOP 5 favorit pilihan orang Prancis. Apalagi sekarang, tidak diperlukan visa untuk berkunjung ke Indonesia selama maksimum 30 hari.
Eka juga mengatakan, Indonesia akan berpartisipasi di pameran Village International de la Gastronomie selama tiga hari dari 22 sampai 24 September 2017. Le Village International de la Gastronomie diadakan di tengah Kota Paris dan pinggir Sungai Seine, Port du Gros Caillou.
“Bersama 50 negara lainnya, VITO France dengan mitranya di Prancis mempersembahkan beberapa aktivitas dalam rangka mempromosikan Wonderful Indonesia, kuliner, spa, dan kebudayaan Indonesia ke publik Prancis,” demikian Eka Moncarre. (yps/ant)
