Solok - Sebanyak 80 orang warga Kabupaten Solok terpapar virus HIV/AIDS. Angka tersebut tercatat dalam kurun waktu 8 tahun terakhir atau sejak 2012 hingga akhir November 2020.
Pemeriksaan atau diagnosa awal orang yang dicurigai menderita HIV digratiskan.
"Secar komulatif tercatat 80 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Solok," kata Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Syupriadi, kepada wartawan, Rabu, 2 November 2020.
Peningkatan kasus HIV/AIDS tertinggi terjadi tahun 2017 dengan jumlah 29 kasus. Kemudian sempat melandai di tahun berikutnya dengan penambahan hanya 9 kasus. Setelah itu kembali naik 11 kasus di 2019.
"Tahun ini sampai November juga tercatat 11 kasus baru. Terakhir saat peringatan AIDS sedunia, kami melakukan tes serentak di Gedung Solok Nan Indah dan 19 Puskemas di Kabupaten Solok terhadap 839 orang. Ditemukan juga 4 orang positif HIV," katanya.
Menurut Syupriadi, untuk mendeteksi dini penularan HIV, masyarakat bisa memanfaatkan seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kabupaten Solok.
"Pemeriksaan atau diagnosa awal orang yang dicurigai menderita HIV digratiskan, kecuali untuk labor lanjut memang sebagian ada biayanya," katanya. []