7 Cara Mengurangi Risiko Vagina Robek Saat Persalinan

Terkadang, persalinan dengan bantuan menggunakan forsep atau vakum, juga berkontribusi pada robekan vagina yang lebih besar.
Ilustrasi melhirkan normal. (Foto: Tagar/iStock)

Jakarta - Vagina robek merupakan kondisi yang sering dialami wanita saat menjalani persalinan normal, terutama wanita yang baru pertama kali melahirkan. Biasanya, robekan terjadi di perineum, yaitu area yang terletak di antara vagina dan anus.

Dilansir dari Healthline, robekan vagina terjadi ketika kepala atau bahu bayi terlalu besar untuk melewati lubang vagina. Meski robekan ini cukup umum terjadi, beberapa wanita dapat mengalami robekan yang lebih besar.

Terkadang, persalinan dengan bantuan menggunakan forsep atau vakum, juga berkontribusi pada robekan vagina yang lebih besar.

Ada beberapa faktor risiko yang mungkin membuat seorang wanita mengalami robek vagina saat melahirkan, seperti, bahu bayi tersangkut pada tulang kemaluan, bayi lahir besar, pengalaman melahirkan pertama, dan wanita dengan usia yang cukup tua.

Pada beberapa kondisi, misalnya ukuran bayi besar, dapat terjadi robekan vagina yang parah. Untuk mencegahnya, dokter atau bidan biasanya akan melakukan episiotomi atau sayatan pada vagina untuk membantu bayi keluar.

Sebetulnya, episiotomi juga menyebabkan robekan vagina. Hanya saja, sayatan episiotomi dibuat sedemikian rupa sehingga kerusakan pada jaringan di area ini tidak parah. Sayatan juga bisa dibuat agak menyamping, menjauhi anus, untuk mencegah kerusakan pada anus yang bisa menyebabkan inkontinensia tinja.

Meski begitu, robekan vagina yang parah tetap saja bisa terjadi walaupun sudah dilakukan episiotomi.

Meski kondisi ini hal yang umum, robekan vagina saat melahirkan masih bisa dicegah. Berikut beberapa tips untuk menurunkan risiko terjadinya robekan yang parah.


1. Rutin berolahraga selama hamil

Berolahraga secara rutin dan melakukan senam Kegel dapat meningkatkan kekuatan panggul dan otot jalan lahir. Hal ini berguna untuk mempersiapkan tubuh ibu hamil menjalani persalinan.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang rutin berolahraga dan melakukan senam Kegel selama hamil memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami robekan jalan lahir yang berat.


2. Pijat perineum

Lakukan pijat area perineum secara rutin mulai dari 3-4 minggu sebelum tanggal prediksi kelahiran. Tindakan ini dapat melenturkan jaringan perineum untuk persalinan nanti.

Anda hanya perlu melakukannya selama sekitar 5 menit per hari. Gunakan minyak atau pelumas khusus berbahan dasar air saat memijat.


3. Kompres air hangat

Kompres area perineum dengan kain yang dibasahi air hangat sebelum persalinan bisa membuat otot jalan lahir menjadi lebih lentur, sehingga mengurangi risiko untuk mengalami robekan saat melahirkan. Anda bisa meminta bantuan perawat untuk melakukan pengompresan ini.


4. Mengejan dengan baik

Saat persalinan tahap kedua atau tahap dorongan, jangan tergesa-gesa atau terlalu memaksakan diri. Agar proses mendorong bayi keluar dapat lebih lancar dan efektif, bidan atau dokter akan memandu Anda untuk mengejan.

Ikutilah petunjuk atau aba-aba dari bidan atau dokter selama proses bersalin. Cara mengejan yang baik ini penting dilakukan agar jaringan di sekitar jalan lahir dapat meregang sempurna dan memberi ruang untuk bayi keluar.


5. Mengoleskan minyak atau pelumas

Saat proses persalinan, mengoleskan area perineum dengan minyak atau pelumas, seperti minyak zaitun dan minyak vitamin E, juga dapat membantu melancarkan persalinan. Cara ini akan membantu bayi keluar lebih mudah dan mengurangi gesekan.


6. Melahirkan di Dalam Air

Melahirkan di dalam air disebut-sebut sebagai salah satu jenis persalinan tanpa rasa sakit. Bonusnya lagi, persalinan dalam air juga meminimalkan robekan pada vagina.

Meski belum diketahui pasti apa hubungannya, persalinan dalam air diklaim memudahkan bumil saat mengejan.


7. Hindari Episiotomi

Episiotomi adalah sayatan bedah yang dilakukan pada kulit dan otot area perineum, untuk memperbesar lubang vagina. Prosedur ini memang memudahkan ibu untuk melakukan persalinan karena kepala bayi jadi lebih mudah untuk keluar.

Sayangnya, prosedur ini bisa membuat robekan pada vagina menjadi cukup besar. Proses penyembuhannya pun juga lebih lama ketimbang tidak menggunakan episiotomi. []


Baca Juga :







Berita terkait
10 Cara Efektif untuk Mengatasi Air Mata Vagina
Metode-metode ini membantu mengeringkan luka secara dini dan mengurangi rasa sakit dan peradangan pada perineum.
Berhubungan Seksual Setiap Hari Bikin Vagina Longgar?
Banyak yang menyebutkan sering berhubungan seksual bisa membuat vagina atau Miss V menjadi longgar. Apakah ini mitos atau fakta? Ini penjelasannya.
Cara yang Benar Merawat Vagina Tetap Sehat
Kebanyakan wanita pasti belum mengetahui cara merawat dan menjaga kesehatan vagina atau Miss V dengan benar. Berikut penjelasan dr. Novi Junita.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.