Jakarta - Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Marga Subakti Syukur memberikan keterangan terkait kondisi CCTV di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, lokasi tewasnya enam (6) laskar Front Pembela Islam (FPI) yang hilang nyawa karena didor polisi.
Seperti diketahui, Subakti memenuhi panggilan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait baku tembak antara anggota Kepolisian RI (Polri) versus laskar pengawal pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.
CCTV tetap berfungsi, tapi pengiriman data itu terganggu, hanya 24 CCTV dari KM 48, 49 sampai 72.
Subakti memastikan pihaknya sudah memberikan keterangan beserta dokumen yang diperlukan kepada Komnas HAM menyoal insiden yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek. Dia membantah bahwasannya CCTV di kawasan Karawang itu tidak rusak.
Baca juga: 6 Laskar Rizieq Tewas, Komnas HAM Panggil Jasa Marga - Kapolda
“Kalau kemudian mengenai CCTV yang kemudian dikabarkan rusak, itu sebenarnya enggak, CCTV kita itu semuanya berfungsi,” kata Subakti kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, dikutip Tagar, Senin, 14 Desember 2020.
Lebih lanjut kata dia, di Tol Jakarta-Cikampek ruas Karawang, Jawa Barat itu memang terpasang ratusan CCTV namun mengalami gangguan pengiriman data.
“Jadi CCTV kita di Jakarta-Cikampek maupun elevated di bawahnya itu ada 277 CCTV yang kemarin memang kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya. CCTV tetap berfungsi, tapi pengiriman data itu terganggu, hanya 24 CCTV dari KM 48, 49 sampai 72,” katanya.
Namun, Subakti menyatakan CCTV pada lokasi tempat kejadian perkara tidak merekam peristiwa baku tembak polisi versus anggota FPI lantaran terdapat kendala pada saat pengiriman data perekaman CCTV.
Baca juga: 6 Laskar Rizieq Shihab Tewas di Tol, Jasa Marga: CCTV Rusak
“Kalau di luar yang 23 itu, sekian jam. Sekian jam itu dari jam 4.50 atau jam 5 sampai 4 besoknya itu di 23 titik itu enggak kekirim data. Enggak ada rekaman,” ujar Dirut Jasa Marga itu.
Sementara, Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan pihaknya tengah mendalami keterangan dan barang bukti yang diserahkan dari Dirut Jasa Marga. Ia pun meminta publik bersabar dan menunggu hasil penelusuran Komnas HAM.
“Mohon terkait yang beredar di publik memang ada baiknya diklarifikasi. Bagian dari ini lah kami proses klarifikasi. Kami dikasih kesempatan, dikasih penjelasan yang cukup detail dan akan ada pertanyaan untuk mendetailkan kembali,” ucapnya.
Dijelaskannya, keterangan dari Jasa Marga akan menambah titik terang ihwal tewasnya enam laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek pada 7 Desember 2020.
“Semua hal yang terkait Jasamarga, terkait jalan tol yang di sana memang bagaimana karena tugas Komnas HAM untuk merangkai peristiwa. Nah kontribusi dari info yang diberikan pihak Jasa Marga akan menambah terangnya peristiwa,” kata Anam. []