Jakarta - Bisnis tas adalah bisnis yang sedang naik daun di kalangan entrepreneur muda. Melihat dari pangsa pasar dan kebutuhan pasar yang selalu ada dan bahkan kian meningkat, membuat peluang pada bisnis ini semakin menggiurkan.
Namun dibalik peluang yang besar dan, menggiurkan itu, apakah kamu tahu bisnis tas juga dapat berisiko apa lagi bagi pemula yang baru menginjak dunia bisnis tas.
Tas juga termasuk komoditi barang yang tidak bisa busuk dan juga tidak termakan zaman.
Berikut adalah resiko dalam bisnis tas, simak penjelasannya.
Perang Harga
Persaingan harga adalah risiko bisnis tas yang juga menghantui para pebisnis tas. Hal ini selalu terjadi karena kebutuhan pasar yg menurun tetapi barang di pasar tergolong sedang meningkat.
Dengan faktor itu terjadilah persaingan pasar berupa perang harga.
Psikologi dari sebagian besar para customer terkait konsumtif barang adalah mencari perbandingan, mulai dari jenis, desain, dan juga harga.
Dari hal ini hal yang biasanya menjadi penentu adalah pada perbandingan harganya. Kebanyakan customer akan memilih harga yang relatif lebih murah dengan jenis dan model yang sama.
Kerugian
Hal yang selalu menjadi momok mengerikan pada pebisnis tas adalah risiko bisnis tas berupa kerugian.
Banyak faktor dimana kita dapat merasakan kerugian seperti contoh kerugian saat pengiriman, retur barang, saat produksi bahkan bencana alam.
Kerugian ini memang tidak bisa dihilangkan. Namun dengan manajemen risiko yang baik risiko bisnis tas satu ini dapat kamu minimalisir.
Seperti, jika kamu mengalami kerugian saat pengiriman atau salah perhitungan. Kamu maupun pegawai kamu dapat melakukan skill up dengan mengikuti seminar ataupun tanya jawab dengan ahli.
Harga Bahan Baku Naik
Bagi kamu pebisnis tas yang membuat sendiri produk tasnya. Bahan baku adalah salah satu penentu bagi seberapa besar keuntungan yang dapat kamu raih.
Tentunya bahan yang bagus juga sangat berpengaruh terhadap tinggi harga bahan itu.
Tak bisa dipungkiri, makin kesini setiap barang mengalami kenaikan harga tidak luput juga untuk bahan baku tas.
Kenaikan harga tas menjadi hal yang biasa bagi pebisnis tas. Namun dengan cara yang tepat kamu dapat mengurangi dampak dari risiko bisnis tas saat ini
Kamu dapat mencari supplier bahan baku termurah dan terpercaya untuk mendapat harga bahan baku paling terjangkau.
Kondisi Pasar Tidak Stabil
Melihat kondisi ekonomi yang semakin tidak stabil ikut menyebabkan kondisi pasar yang juga tidak stabil.
Tidak hanya di Indonesia bahkan hampir di seluruh dunia juga mengalami tekanan ekonomi akibat beberapa hal terutama karena pandemi yang kian lama kian memburuk.
Banyaknya usaha yang gulung tikar, penyusutan karyawan dan pemotongan upah pada beberapa sektor membuat minat konsumtif dari para pelanggan semakin menurun.
Bagaimana tidak, pada masa ini jiwa konsumtif harus ditekan pada titik terendah.
Gulung Tikar
Risiko bisnis tas yang bisa terjadi dari sebuah bisnis tas dan menjadi risiko terbesar pada sebuah bisnis adalah mengalami kebangkrutan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kebangkrutan seperti salah perhitungan, kesalahan produksi, masalah pada pengiriman hingga bencana alam.
Sebagai contoh, saat berbisnis tas secara online, apalagi jika produknya adalah tas branded. Hal tersebut pernah terjadi pada Dewi Rezer, seorang pebisnis yang menjual tas branded second milik artis.
Ia mengaku bahwa berbagai ancaman seperti risiko saat pengiriman dan faktor penipuan kerap terjadi.
Berdasarkan pengalamannya saat menjual tas Hermes yang harganya selangit, ia melakukan transaksi secara tatap muka langsung dengan konsumen. Sehingga ia dapat meminimalisir risiko saat pengiriman dan terjadinya penipuan.
Itulah dia penjelasan mengenai beberapa risiko bisnis tas dan solusi yang bisa kamu ambil. Tidak bisa dipungkiri bahwa bisnis selalu dekat dengan risiko.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- 4 Resiko Bisnis Tas yang Wajib Diketahui
- Dear Pemula, Ini Cara dan Tips Membuat Proposal untuk Bisnis
- 6 Cara Menarik Perhatian Pengunjung dalam Berbisnis di Instagram
- Tips Bangun Bisnis Kekinian yang Wajib Kamu Ketahui