5 Hari Hilang di Sungai, Warga Agam Belum Ditemukan

Seorang warga Kabupaten Agam yang dilaporkan hilang saat mencari lokan belum ditemukan hingga hari kelima masa pencarian.
Tim BKSDA Sumbar menggunakan sonar mendeteksi keberadaan pencari lokan yang hilang di aliran sungai Kabupaten Agam. (Foto: Tagar/Dok.BKSDA Agam)

Agam - Seorang warga Agam yang dilaporkan hilang saat mencari lokan di aliran sungai Batang Masang, hingga kini belum ditemukan. Memasuki hari kelima, proses pencarian pria bernama Zainal, 35 tahun, masih terus dilakukan.

Sempat beredar kabar kalau Zainal hilang di sungai karena diterkam buaya. Namun, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) belum bisa memastikan bahwa korban betul-betul hilang akibat diterkam buaya atau tidak.

Biasanya dibawa ke atas dulu, baru dibenamkan ke dalam air beberapa kali. Artinya ada riak di air.

Pasalnya, dari kronologi hilangnya Zainal, tidak ditemukan tanda-tanda yang menunjukkan korban dimakan satwa liar. Hal itu dinyatakan Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Resor Kabupaten Agam Ade Putra.

Menurutnya, ada beberapa sifat buaya jika menerkam mangsanya di dalam air. Salah satunya, buaya akan akan membanting mangsanya beberapa kali ke dalam dan dasar air.

"Biasanya dibawa ke atas dulu, baru dibenamkan ke dalam air beberapa kali. Artinya ada riak di air. Sementara, dari keterangan kronologi saksi mata, mereka menyelam empat orang, dan satu tidak keluar. Air tidak beriak," katanya, Selasa, 21 Juli 2020.

Selain itu, biasanya buaya membunuh mangsa tidak utuh. Satwa liar itu akan meninggalkan sisa-sisa bagian yang dimakannya. Fenomena ini juga tidak ditemukan dilokasi hilangnya pencari lokan itu.

"Kami bersama tim gabungan juga belum dan tidak menemukan buaya besar di aliran sungai, hanya ukuran kecil 50 centimeter," katanya.

Ade mengakui, aliran sungai Batang Masang memang menjadi habitat satwa buaya muara. Masyarakat juga telah mengetahui dan pihaknya gencar melakukan sosialisasi dan memasang pengumuman bahaya buaya.

BKSDA dalam proses pencarian ikut terlibat bersama tim gabungan yang terdiri dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), SAR, TNI, Polri hingga masyarakat setempat. Proses pencarian juga menggunakan sonar atau pendeteksi gelombang suara berfrekuensi tinggi yang dipancarkan ke dasar air milik BKSDA.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Agam, Syafrizal mengungkapkan, dalam proses pencarian juga melibatkan orang pintar atau dukun. Hal ini telah dilakukan sejak pencarian hari keempat.

Namun, selama proses pencarian oleh orang pintar tersebut, tim gabungan yang terlibat diminta untuk tidak melakukan proses pencarian. Meski pun demikian, keputusan ini tetap dihargai dan personel gabungan tetap siaga di lokasi.

Sebelumnya, seorang warga Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, dilaporkan hilan, Jumat, 17 Juli 2020. Pria bernama Zainal, 35 tahun itu diduga tenggelam di sungai Batang Masang ketika menyelam mencari lokan.

Peristiwa berawal saat Zainal bersama tiga temannya, Azri, 20 tahun, Wahyu, 15 tahun dan Dani, 18 tahun, pergi mencari lokan di aliran sungai Batang Masang. Setiba di lokasi pada pukul 12.00 WIB, mereka langsung masuk ke dalam air.

Setelah itu, hanya tiga rekannya yang kembali ke permukaan. Sedangkan Zainal tidak muncul-muncul dari dalam air. Tiga temannya sempat menunggu dan memperhatikan sungai dengan seksama, tapi tidak menemukan riak air sebagai tanda korban masih di dalam sungai.

Tak kunjung juga kembali ke permukaan, rekan-rekan korban pun akhirnya meminta pertolongan dan melaporkan peristiwa itu ke warga setempat. []

Berita terkait
Simpan Sabu di Celana Dalam, IRT di Agam Diciduk
Seorang ibu rumah tangga pengedar sabu diringkus di Kabupaten Agam.
Misteri Hilangnya Pencari Lokan di Sungai Agam
Seorang warga Kabupaten Agam dilaporkan tenggelam saat mencari lokan di aliran Batang Masang.
Guru Honorer Penjual Satwa Langka di Agam Diciduk
Seorang guru honorer yang kedapatan menjual satwa dilindungi di Kabupaten Agam diringkus polisi.
0
Amerika Perluas Kapasitas Tes untuk Cacar Monyet
Perluas kapasitas pengujian di berbagai penjuru negara dan membuat tes lebih nyaman dan mudah diakses pasien dan penyedia layanan kesehatan