Solo - Sebanyak tiga orang pedagang di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, dinyatakan reaktif dari rapid test yang sudah dijalani. Pemkot Solo meminta ketiganya untuk melakukan karantina secara mandiri selama dua pekan.
"Tiga pedagang ini diketahui reaktif berdasarkan uji cepat yang dilakukan secara massal oleh PMI Solo pada Selasa, 17 November 2020 lalu," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo Heru Sunardi, Senin, 23 November 2020.
Dia menjelaskan, temuan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo dengan melakukan swab test. Hanya saja, Dinas Perdagangan belum mendapatkan hasil dari tes tersebut.
Langkah lain, DKK Solo disebutnya juga telah melakukan tracing kontak tiga pedagang tersebut. “Nanti kami lihat dulu hasilnya,” ujarnya.
Kalau positif ya kami tutup satu blok itu saja tempat di mana mereka beraktivitas. Tidak perlu semuanya.
Heru menyatakan sejumlah langkah telah disiapkan jika hasil swab test dari tiga pedagang menyatakan positif terkonfimasi positif Covid-19. "Kalau positif ya kami tutup satu blok itu saja tempat di mana mereka beraktivitas. Tidak perlu semuanya,” sebut dia.
Bagi Heru, penutupan total Pasar Gede tidak diperlukan lantaran tiga pedagang tersebut tidak mengalami gejala sama sekali. Ini berbeda dengan kasus yang terjadi di Pasar Harjodaksino beberapa waktu lalu. Di pasar tersebut, salah satu pedagangnya meninggal dunia dengan status Covid-19.
Sementara, lanjut Heru, jika hasil swab menyatakan tiga pedagang tersebut negatif maka mereka dapat kembali berjualan. “Kalau swab-nya ternyata negatif ya sudah, buka kembali, berjualan lagi,” katanya.
Baca juga:
- Satpol PP Semarang Bongkar Kios Pasar Jadi Tempat Tinggal
- 7 Tim Satpol PP Awasi Protokol Kesehatan di Kudus
- Protokol Jelang New Normal Pasar Pedurungan Semarang
Diketahui, kasus Covid-19 beberapa kali muncul di pasar tradisional di Kota Solo. Selain Pasar Gede, sejumlah pedagang dan pembeli di Pasar Kadipolo juga pernah terpapar corona setelah dilakukan uji massal di pusat-pusat keramaian.
Terakhir, kasus Covid-19 terjadi di Pasar Harjodaksino hingga ada pedagang meninggal dunia. Pasar tersebut sempat ditutup dua kali dengan durasi beberapa hari untuk contact tracing dan sterilisasi pasar dengan disinfektan.
Di Pasar Harjodaksino, total ada dua pedagang positif Covid-19 yang meninggal dunia. Masing-masing pada bulan Juli dan Oktober 2020. []