Maros - Terdapat 47 kasus terkonfirmasi positif terjangkit virus corona Covid-19 di Sulawesi Selatan hingga Minggu, 29 Maret 2020. Sehari sebelumnya adalah 33 kasus. Sehingga terjadi penambahan 14 kasus dalam kurun waktu 24 jam.
Sedangkan lingkup nasional, hingga Minggu, 29 Maret 2020, pukul 15.30, terdapat 1.285 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan perincian 1.107 dalam perawatan, 64 sembuh, 114 meninggal.
Virus corona mempunyai karakter cepat menyebar. Pemerintah pusat dan daerah di Indonesia bekerja keras menghentikannya dengan menerapkan kebijakan social distancing, menjaga jarak sosial, menghindari kerumunan, belajar di rumah, bekerja di rumah.
Banyak istilah muncul dalam pemberitaan virus yang telah menjadi pandemi ini. Berikut istilah-istilah terkait corona dalam bahasa Makassar.
- Covid-19 : Arenna virus corona injo ammubaya ri tahun 2019
- SARS-CoV-2 : Injomi areng maraengna viruc coronaya
- Orang dalam pemantauan (ODP) : Tau parallu niciniki
- Pasien dalam pengawasan (PDP) : Tau niciniki allo banggi
- Kejadian luar biasa (KLB) : Jaimi tau na taba
- Orang tanpa gejala (OTG) : Tena na garring, mingka kulle na taba corrona
- Karantina Wilayah : Tau lalangang kampong tena kulle sulu’
- Lockdown : Tenamo nikulle anjama, lalangasengmi tawwa riballaka
- Positif : Tau na tabami corona
- Isolasi : Nikurungi lalang kamara
- Social Distancing : Tenamo nakulle akkumpu jai tau
- Rapid test : Alat pa tes corona
- Cairan disinfektan : Je’ne kulle na palesang viruska
- Suspect : Singkammai tau natabayya corona
- Klaster : Assalana virus e amummba
- Imported Case : Nia corona batu pantaranf kampong
- Spesimen : Niaki ri lalangna anjo viruska
- Wabah : Garringi se’re kampong
- Hand sanitizer : Je’ne kulle palesang virus rilimayya
- Local transmision : Ni tabai corona battu rampi balla
- Masker N95 : Nakullei halangi virus
- Epidemi : Garring a lette-lette
- Pandemi : Garring subatu lino
- Hazmat suit : Bajuna anjo pakea dottoroka
- Work from home : A’jama battu riballaka
Baca juga: