200 Karya Hadir dalam Nandur Srawung di TBY Yogyakarta

Sekitar 200 karya hadir dalam pameran Nandur Srawung di TBY Yogyakarta. Seniman, kurator, akademisi, pengelola gaaleri berpartisipasi di dalamnya.
Salah satu karya dalam pameran Nandur Srawung 7 di Taman Budaya Yogyakarta (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).

Yogyakarta - Nandur Srawung kembali dihelat pada tahun ketujuh, mulai 12 sampai 21 Oktober 2020 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Dalam acara seni tahunan itu, bakal menyatukan perupa di Indonesia, khususnya perupa Yogyakarta melalui kegiatan pameran seni rupa.

Nandur Srawung merupakan sinergi antara pengelola Taman Budaya Yogyakarta dengan komunitas perupa termasuk seniman, kurator, dosen, pengelola galeri dan penyelenggara seni.

Baca Juga:

Kurator Nandur Srawung Rain Rosidi mengatakan tujuan pameran tersebut untuk mempertemukan beragam praktik dalam seni rupa melalui kegiatan pameran seni rupa. Pemeran tersebut pertama kali digelar pada 2014 dengan nama Rupa-Rupa Seni Rupa.

"Sejak tahun kedua diubah menjadi Nandur Srawung untuk mengukuhkan kehadirannya sebagai titik temu berbagai praktik seni rupa. Umumnya bagi perupa di Indonesia khususnya di Yogyakarta," kata Rain Rosidi, dalam jumpa pers di TBY pada Selasa, 6 Oktober 2020.

Tahun 2020 ini, beberapa program Nandur Srawung mengalami perubahan bentuk karena pandemi virus corona yang masih hidup di tengah masyarakat.

Sejak tahun kedua diubah menjadi Nandur Srawung untuk mengukuhkan kehadirannya sebagai titik temu berbagai praktik seni rupa.

Menurut Rain, pada perhelatan Nandur Srawung tahun ke 7 ini bertema Wiwitan: Restart!. Dengan menghadirkan 73 seniman yang terlibat dan ada 200-an karya yang dapat dinikmati oleh pengunjung secara luring maupun daring melalui website nandursrawung.com.

Tema Wiwitan Restart! terinspirasi dari ritual masyarakat petani Jawa dalam melakukan prosesi panen padi pertama. Upacara wiwitan dilakukan sebagai wujud terima kasih kepada bumi dan semesta yang memberikan hasil bumi kepada manusia.

Dalam acara ini tema wiwitan setidaknya dimaknai dalam beberapa hal yaitu, kesamaan isu publik yang dirasakan sebagai masyarakat agraris, ritus-ritus terkait bumi, dan kreativitas masyarakat dalam meretas isu sosial (termasuk pangan) di masa pandemi.

Baca Juga:

Pandemi yang melanda memberikan peluang terjadinya kreativitas dalam memandang realitas, seperti pandangan mengenai praktik konsumsi dalam masyarakat, penguatan isu ketahanan pangan, dan jaringan-jaringan sosial baru dalam produksi dan konsumsi masyarakat. "Dalam seni rupa, pandemi juga membuka peluang makin terbukanya kemungkinan menjelajahi media dan cara baru melihat seni," katanya.

Acara pameran dibukan untuk umum secara terbatas selama penyelenggaraan pameran. Ada tiga sesi kunjungan setiap hari, yakni pukul 10.00 sampai 12.00 WIB, 12.30 sampai 14.30 WIB, dan 15.00 sampai 17.00 WIB. []

Berita terkait
Melihat Pameran Timbul Raharjo di Sonobudoyo Jogja
Seniman kondang Yogyakarta, Timbul Raharjo menggelar pameran tunggal di tengah pandemi di Sonobudoyo Yogyakarta.
Pameran Tunggal Seniman Yogyakarta Timbul Raharjo
Seniman asal Bantul, Yogyakarta, Tumbul Raharjo menggelar pameran di tengah pandemi secara daring dan luring
FKY 2020, Dalam Hening Tetap Memberi Nafas Kebudayaan
Dalam diam FKY tetap ingin memberikan nafas kebudayaan bagi masyarakat dan penikmat seni serta budaya.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.