Disbupar Maros Gelar Festival Gendang dan Kecapi

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbupar) Maros menggelar Festival Gendang dan Kecapi di Taman Wisata Bantimurung.
Suasana pelaksanaan Festival Gendang dan Kecapi pertama kali untuk menghibur pengunjung kawasan wisata alam Bantimurung, Minggu 23 Juni 2019. (Foto: Tagar/Aan Afriansyah)

Maros -  Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbupar) Maros menggelar Festival Gendang dan Kecapi pertama kali untuk menghibur pengunjung kawasan wisata alam Bantimurung, Minggu 23 Juni 2019.

"Kegiatan ini pertama kalinya kita laksanakan. Kita sengaja menggelarnya di dalam areal kawasan wisata alam Bantimurung untuk menghibur para pengunjung serta upaya kita melestarikan kebudayaan leluhur yang sudah hampir punah," kata Panitia pelaksana, Muhammad Ridwan, Minggu 23 Juni 2019.

Ridwan mengatakan, lomba ini diikuti oleh 60-an peserta dari berbagai sanggar seni dan sekolah-sekolah di Maros. Selain penampilan solo, lomba ini juga diikuti oleh kelompok, baik gendang maupun kecapi. Mereka tampil dengan menggunakan pakaian tradisional hingga semakin menarik.

MarosSuasana pelaksanaan Festival Gendang dan Kecapi pertama kali untuk menghibur pengunjung kawasan wisata alam Bantimurung, Minggu 23 Juni 2019. (Foto: Tagar/Aan Afriansyah)

Selain dari keterampilan memainkan alat musik, para peserta juga dinilai dari sisi kostum dan ekspresi mereka dalam bermain. Panitia pun mempersiapkan berbagai hadiah menarik berupa piala dan uang pembinaan. Tak hanya juara 1 sampai 3, panitia juga memberikan hadiah untuk juara harapan.

"Jurinya dari fakultas Kesenian dan Budaya UNM. Ada beberapa kriteria yah, selain penampilannya, kita juga menilai dari sisi kostum dan juga ekspresi mereka. Hadiahnya kita siapkan uang pembinaan juga buat juara dan harapan," lanjutnya.

Baca juga: Masika ICMI Maros Canangkan Masjid Ramah Anak

Abdul Muis, salah seorang pengunjung dari Kalimantan Timur, mengatakan, ajang seperti ini sudah sangat langka dilaksanakan. Ia pun terpukau dengan penampilan para peserta yang menurutnya sangat luar biasa. Belum lagi, penampilan anak-anak dalam memainkan musik tradisional yang terlihat sangat lihai.

"Kami sangat terpukau dengan penampilan pesertanya. Liburan kami dengan keluarga ini sangat berkesan jadinya dengan adanya kegiatan seperti ini. Yah harapannya sih, tempat wisata lain bisa mencontoh kegiatan seperti ini, biar liburan kita tuh semakin berkesan," ujarnya.

Rencananya, Disbupar Maros akan mengagendakan kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang. Tidak hanya kesenian gendang dan kecapi, tapi juga kesenian-kesenian tradisional lain yang sudah hampir punah sebagai upaya pelestarian budaya di Maros. []

Baca juga:

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.