Zona Hijau Mematik Pariwisata Dikunjungi Wisatawan

Daerah bertatus zona hijau mematik wisatawan kunjungi pariwisata di era new normal.
Even tahunan Festival Bunaken 2018 di Pulau Bunaken, Manado, Sulawesi Utara digelar Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kota Manado serta didukung Kementerian Pariwisata yang bertujuan untuk melestarikan alam dan seni budaya di Pulau Bunaken. (Foto: zubludiving.com)

Jakarta - Kemenparekraf/Baparekraf menginisiasi 500 pelaku ekonomi kreatif untuk ambil bagian dalam Gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA) di 5 lokasi di Sulawesi Utara (Sulut). Langkah ini dilakukan sebagai upaya mempertahankan daerah yang telah bertatus zona hijau sehingga mematik wisatawan kembali datang di era new normal.

Direktur Pengendalian Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Hassan Abud, menyatakan status zona hijau berarti secara langsung akan mengembalikan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung.

"Butuh kesadaran dan komitmen dari seluruh pihak, baik pemerintah daerah, pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, hingga masyarakat umum untuk menjadikan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) sebagai kebiasaan baru, dan 3T (testing, tracing, treatment) secara berkelanjutan," kata Hassan melalui keterangan tertulis Kemenparekraf.

Adapun 5 lokasi yang andil dalam Gerakan BISA adalah Kabupaten Minahasa (Bukit Kasih Kanonang, Benteng Moraya, dan Suma Ruendo), dan Kota Tomohon (Taman Wisata Alam Kota Tomohon dan Gunung Mahawu).

Menjadikan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) sebagai kebiasaan baru.

FestivalIlustrasi, Ribuan warga menyaksikan parade kendaraan hias pada Tomohon International Flower Festival (TIFF) 2017 di Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa (8/8/2017). Agenda pariwisata tahunan tersebut dilaksanakan untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara, serta meningkatkan perekonomian masyarakat untuk sektor industri kreatif dan agrowisata. (Foto: Ant/Adwit B Pramono)

Hassan mengatakan, protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) dalam sektor pariwisata penting dijalankan karena berkontribusi pada peringkat Indonesia dalam Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI).

Sebab itu, kata dia, Kemenparekraf juga memberikan sarana pendukung CHSE, seperti alat semprot desinfektan, wastafel portabel, papan informasi Covid-19, cat tembok, cat kayu, cangkul, sapu, pengki, dan tempat sampah dalam Gerakan BISA.

"Diharapkan kegiatan ini dapat diteruskan oleh Pemerintah Daerah, menjadi suatu kegiatan rutin yang dapat secara perlahan namun pasti akan memberi dampak signifikan untuk kebersihan, keindahan, dan keamanan destinasi," ujar Hassan.

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, R. Kurleni Ukar, menambahkan Gerakan BISA diharapkan dapat mendorong masyarakat dan pelaku kreatif tetap produktif dengan tetap memprioritaskan penerapan protokol kesehatan. Sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Penerapan protokol kesehatan harus menjadi budaya baru yang dijalankan oleh seluruh pihak untuk bangkit kembali dengan menciptakan peluang-peluang baru di era adaptasi kebiasaan baru di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” kata Kurleni.

Berita terkait
7 Tempat Wisata Gratis di Depok, Ngedate Gak Bikin Dompet Jebol
Tempat wisata gratis di Depok ini bisa menjadi pilihan liburan keluarga. Bisa untuk ngedate juga karena gak bikin dompet pasangan jadi jebol.
One Day Trip ke Tangerang Selatan, Bisa Wisata ke Mana Saja?
Tangerang Selatan menyimpan banyak ragam wisata yang bisa dikunjungi, termasuk untuk para traveler yang ingin one day trip.
Lima Kedai Kopi Legendaris di Jakarta, Traveler Wajib Datang
Traveler wajib datang ke lima kedai kopi legendaris di Jakarta ini. Karena selain rasa, tempat itu memendam banyak cerita.
0
Ini Dia 10 Parpol Pendatang Baru yang Terdaftar di Sipol KPU
Sebanyak 22 partai politik (parpol) telah mengajukan permohonan pembukaan akun atau akses Sistem Informasi Partai Politik (Sipol).