Zohri Sang Pelari, Gubuknya Menyayat Hati

Zohri sang pelari, gubuknya menyayat hati. Begitu medali emas di tangannya, kini semua mata terbuka. Zohri kebanjiran hadiah.
Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani (kiri) berbincang bersama Baiq Fazilah (tengah) kakak kandung Lalu Muhammad Zohri, peraih medali emas lari 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20, di Tampere, Finlandia, di rumah gubuknya, di dusun Karang Pangsor, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Kamis (12/7/2018). Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengunjungi rumah Lalu Muhammad Zohri untuk menawarkan perbaikan rumahnya serta menawarkan untuk menjadi anggota TNI setelah Zohri lulus SMA. (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)

Lombok Utara, (Tagar 13/7/2018) - Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk merenovasi rumah atlet atletik putra Indonesia Lalu Muhammad Zohri yang meraih gelar juara dunia lari 100 meter putra U-20.

"Prestasi yang ditorehkan Zohri tentu sangat membanggakan kita semua, bangsa Indonesia. Terlebih lagi, kita dapat melihat bagaimana Zohri tidaklah diperhitungkan sama sekali. Untuk prestasi yang diraih Zohri, saya telah memerintahkan Menteri PU dan Perumahan Rakyat untuk merenovasi rumah Zohri di Lombok," kata Presiden Joko Widodo dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (13/7), dilansir Antara.

"Zohri berasal dari keluarga yang sederhana. Rumahnya berada di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat," demikian disebutkan dalam pernyataan tertulis tersebut.

Zohri dalam video yang diperoleh dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menyampaikan terima kasih atas dukungan Presiden.

"Terima kasih atas doa Bapak Presiden dan seluruh rakyat Indonesia," ucap Zohri.

Zohri mengalahkan dua atlet Amerika Serikat Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang menempati peringkat dua dan tiga dengan catatan waktu masing-masing 10,22 detik.

Catatan waktu 10,18 detik itu sekaligus memecahkan rekor nasional junior atas namanya sendiri 10,25 detik. Rekor waktu 10,18 detik itu juga mendekati rekor nasional senior atas nama Suryo Agung Wibowo 10,17 detik.

Baca juga: Lalu Muhammad Zohri, Sang Pemenang dari Desa Pemenang

Berlatih Tanpa Sepatu

Baiq Fazilah (29) kakak kandung Lalu Muhammad Zohri, Baiq Fazilah (29) mengaku langsung menangis dan sujud syukur begitu mengetahui sang adik menjadi juara dunia setelah tercepat nomor lari 100 meter pada ajang IAAF World U20 Championships di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7).

"Setelah melihat videonya yang dikirim Zohri melalui WhatsApp, saya langsung menangis dan sujud syukur kepada Allah Swt," ujar Baiq Fazilah di rumahnya di Karang Pansor Desa Pemenang.

Ia mengaku bangga atas prestasi yang diraih adiknya, Lalu Muhammad Zohri. Apalagi kalau mengingat perjuangan keras adiknya yang berlatih di tengah keterbatasan. Untuk berlatih saja, Lalu Muhammad Zohri tidak menggunakan alas kaki, karena tidak memiliki sepatu.

"Dia (Lalu Muhammad Zohri) anaknya pendiam dan tidak pernah menuntut ini itu. Bahkan, kalau berlatih tidak pernah pakai alas kaki (sepatu), karena tidak punya," terangnya.

Ia menambahkan, bakat lari adiknya tersebut sudah terlihat sejak Lalu Muhammad Zohri duduk di bangku SMP. Bahkan, guru olahraganya pun sudah memantau bakat adiknya tersebut.

"Untuk berlatih sendiri, adik saya suka latihan lari di pantai Pelabuhan Bangsal, Pemenang," ucapnya.

Lalu Muhammad Zohri merupakan anak bungsu dari empat bersaudara. Ketiga kakaknya adalah Baiq Fazilah (29), Lalu Ma'rib (28), dan Baiq Fujianti (almarhumah). 

Lalu Muhammad Zori lahir di Karang Pansor 1 Juli 2000. Kedua orangtua Lalu Muhammad Zohri, yakni Lalu Ahmad Yani meninggal sekitar tahun 2017 dan ibunya, Saeriah, juga sudah meninggal sekitar tahun 2015.

"Cita-citanya mau banggakan keluarga dan buatkan rumah. 'Kalau saya sukses mau belikan tanah, terus bangun rumah sendiri'," Baiq Fazilah menirukan penuturan adiknya.

Menurutnya, Lalu Muhammad Zohri memiliki kemauan keras untuk menjadi orang sukses, meski di tengah keterbatasan keluarga. Zohri menjadi yatim piatu sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Bonus dari Pak Menteri

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nachrawi mengatakan atlet atletik Indonesia peraih emas dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20 nomor lari 100 meter Lalu Muhammad Zohri akan mendapatkan bonus dari pemerintah atas prestasinya.

"Kami sudah siapkan. Setidaknya semangat, kita akan jemput, kita siapkan bonus," kata Imam di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Jakarta.

Imam mengungkapkan kemenangan Zohri dalam nomor lari 100 meter di kejuaraan dunia merupakan kejutan dan menjadi sejarah baru bagi Indonesia.

Dia menerangkan Zohri merupakan atlet dari Nusa Tenggara Barat yang dibiayai oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pelajar.

Imam berharap prestasi yang sama bisa ditorehkan Zohri pada perhelatan Asian Games ke-18 di Jakarta-Palembang Agustus mendatang.

"Alhamdulillah hari ini Zohri jadi yang tercepat di dunia. Semoga juga yang tercepat di Asian Games nantinya," kata Imam.

Lalu Muhammad ZohriBaiq Fazilah (29), kakak kandung Lalu Muhammad Zohri, peraih medali emas lari 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20, di Tampere, Finlandia, menunjukkan sejumlah medali yang telah diperoleh adiknya, di rumah gubuknya yang sederhana di Dusun Karang Pangsor, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Kamis (12/7/2018). Pelari asal Lombok Utara, NTB Lalu Muhammad Zohri sukses menjadi yang tercepat pada nomor lari 100 meter pada ajang IAAF World U20 Championships di Tampere, Finlandia dengan catatan waktu 10,18 detik, mengalahkan dua pelari lainnya asal AS, Anthony Schwartz dan Eric Harrison yang sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik. (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)

Jadi Prajurit TNI

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, mengatakan TNI AD akan memberikan peluang dan prioritas kepada Lalu Muhammad Zohri peraih medali emas lomba lari 100 meter di Tampere Finlandia.

"TNI AD akan memberikan peluang dan prioritas kepada Zohri setelah lulus SMA melalui jalur khusus sebagai Bintara TNI AD," kata Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal saat berkunjung ke rumah Lalu Muhammad Zohri di Dusun Karang Pengsor Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara.

Lalu Muhammad Zohri peraih medali emas lomba lari 100 meter pada kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Tampere Finlandia sesuai informasi akan kembali ke Lombok pada tanggal 16 Juli 2018.

Saat berkunjung ke rumah Lalu Muhammad Zohri, Danrem diterima langsung kakak kandungnya Baiq Fazilah dan Lalu Mahrif.

Selain memberikan peluang dan prioritas kepada Zohri sebagai Bintara TNI AD, pihak TNI juga akan merehab rumah Lalu Muhammad Zohri.

"Sesuai petunjuk dari pimpinan, mulai besok kami akan melakukan perehaban rumah yang dilakukan prajurit TNI dengan masyarakat agar layak huni," ujarnya.

Di samping itu, pihak TNI lanjutnya juga siap bersinergi dengan pihak pemerintah daerah dan kepolisian yang akan memberikan donasinya dalam pembangunan atau perehaban rumah.

"Kami dari TNI AD akan fokus untuk melakukan perehaban rumah milik orangtua Zohri," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Danrem 162/WB juga mengungkapkan kepada keluarga Zohri bahwa dirinya siap sebagai orang tua angkat Lalu Muhammad Zohri.

Fazilah mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan tawaran Danrem 162/WB untuk melakukan perehaban rumah maupun penawaran terhadap Zohri sebagai anggota TNI AD.

Hal senada juga disampaikan oleh kakaknya, Lalu Ma'rif, atas perhatian Danrem 162/WB baik dalam rangka membantu rehab rumah dan menawarkan adiknya untuk menjadi Prajurit TNI AD melalui jalur khusus dan prestasi. 

Membanggakan

Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menilai prestasi yang diraih sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri menjadi juara dunia lari 100 meter pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia, Rabu (11/7), membanggakan bangsa Indonesia.

"Saya bahkan merasa sangat bangga dengan pencapaian yang diraih Zohri. Hal ini menjadi bukti bahwa putra-putri bangsa Indonesia mampu berbuat lebih di arena olahraga internasional, kata Bambang Soesatyo, di Jakarta, Kamis.

Zohri, pemuda asal Nusa Tenggara Barat (NTB), mencapai finish pada cabang lari jarak pendek 100 meter dengan catatan waktu 10,18 detik mengalahkan dua pelari U-20 terbaik Amerika Serikat (AS), Anthony Scwartz dan Eric Harrison, yang menduduki peringkat kedua dan ketiga yang sama-sama finish dengan catatan waktu 10,22 detik.

Zohri yang kemudian dijuluki bocah ajaib itu menjadi sprinter tercepat pada Kejuaraan Dunia Atletik di Tampere, Finlandia, sekaligus memperbaiki rekor atas namanya sendiri dari 10,25 detik menjadi 10,18 detik.

Capaian waktu yang ditorehkan Zohri bahkan lebih cepat dari dua pelari andalan AS, Anthony Scwartz dan Eric Harrison. Scwartz dan Harrison berada di posisi kedua dan ketiga di belakang Zohri.

Bambang Soesatyo yang akrab disapa Bamsoet, mendorong Pemerintah Indonesia dan para pembina olahraga di Tanah Air untuk memberikan sambutan khusus kepada Zohri saat tiba di Indonesia.

Politisi Partai Golkar itu juga meminta Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap Zohri.

"Saya berharap pencapaian ini dapat memotivasi para atlet nasional lainnya, yang akan berlaga di arena Asian Games di Jakarta dan Palembang, pada Agustus mendatang," katanya.

Lalu Muhammad ZohriDanrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani (kiri) berbincang bersama Baiq Fazilah (tengah) kakak kandung Lalu Muhammad Zohri, peraih medali emas lari 100 meter Kejuaraan Dunia Atletik U-20, di Tampere, Finlandia, di rumah gubuknya, di dusun Karang Pangsor, Kecamatan Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Kamis (12/7/2018). Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengunjungi rumah Lalu Muhammad Zohri untuk menawarkan perbaikan rumahnya serta menawarkan untuk menjadi anggota TNI setelah Zohri lulus SMA. (Foto: Antara/Ahmad Subaidi)

Jangan Dipuji, Nanti Besar Kepala

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Mohamad Hasan mengatakan kemenangan Lalu Muhammad Zohri agar tidak terlalu dibesarkan menyusul kekhawatiran ketidaktenangan yang muncul pada atlet Nusa Tenggara Barat itu.

"Saya menyampaikan kepada CdM (Chef de Mission) agar tidak memuji Zohri, nanti besar kepala dia. Kalau sudah begitu, dia gugup bisa kalah. Jadi, biasa-biasa saja," katanya di Jakarta, tentang pembicaraannya bersama Komandan Kontingen Indonesia (Chef de Mission/CdM) dalam Asian Games 2018 Komjen Pol Syafruddin.

Pria yang akrab disapa Bob Hasan itu mengatakan alasan untuk tidak terlalu memuji atlet yang telah meraih gelar juara dunia lari 100 meter pria U-20 itu adalah kemungkinan cedera jika Zohri terlalu gugup jelang Asian Games.

"Yang saya takutkan, Asian Games ataupun pertandingan lain dia tegang, cedera," ujar Bob Hasan.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu mengaku tidak terkejut dengan kemenangan Zohri menyusul prestasi atlet berusia 18 tahun itu dalam Kejuaraan Atletik Junior Asia 2018.

Lalu Muhammad Zohri menyabet medali emas dalam Kejuaraan Atletik Junior Asia 2018 pada nomor lari 100 meter putra dengan catatan waktu 10,27 detik. Lalu meninggalkan atlet Jepang Daisuke Miyamoto yang meraih medali perak dengan waktu 10,35 detik dan atlet Malaysia yang meraih medali perunggu (10,46 detik).

"Dia sudah bergabung dalam Pelatnas sejak 2016. Kami menyediakan asrama di Senayan dan UNJ untuk 100 atlet dari daerah. Ekspektasi sih enggak karena kami melatih semua atlet," kata Bob Hasan.

Meskipun telah memberangkatkan dua atlet junior dalam Kejuaraan Dunia Atletik U-20, yaitu Lalu Muhammad Zohri dan Halomoan Edwin Binsar, PB PASI mengaku masih mengalami kendala visa dan pengangkutan peralatan bagi atlet-atlet yang akan mengikuti kejuaraan internasional.

"Zohri hampir gagal berangkat karena dia anak yatim piatu. Saya harus menanggung semua, kalau tidak, dia tidak dapat visa," kata Bob Hasan.

PB PASI, menurut pria berusia 87 tahun itu, telah mengalami kendala terkait visa seperti Yaspi Boby ketika akan mengikuti pemusatan pelatihan di Amerika Serikat pada Maret-April 2018.

"Yaspi Boby, jempolnya cedera sehingga dia tidak dapat visa ke Amerika Serikat. Idan Fauzan gagal berangkat ke Finlandia karena pesawatnya tidak mau terima galah," ujarnya.

PASI Siapkan 99 Atlet Setara Zohri

Bob Hasa juga mengatakan, PB PASI menyiapkan 99 atlet lain dalam program pemusatan pelatihan nasional (Pelatnas) jangka panjang, selain atlet peraih juara 100 meter dunia U-20 Lalu Muhammad Zohri.

"Pelatnas jangka panjang PB PASI ada 100 atlet dari berbagai daerah pada tingkat remaja, junior, hingga senior. Kami selalu meminta dari daerah jika ada atlet-atlet usia 15 tahun dengan postur badan tinggi dari rata-rata segera dibawa ke Jakarta, biar kami yang membereskannya," katanya.

Pelatnas PB PASI, menurutnya akan memperbaiki pola hidup atlet-atlet daerah yang telah masuk pelatnas dengan perbaikan nutrisi dan pendidikan.

"Atlet tidak boleh lagi makan nasi pada pagi hari. Mereka harus biasa makan roti dan minum susu. Tidak boleh terlalu banyak karbohidrat dan harus konsumsi ikan dan ayam," ujarnya.

Mantan Menteri Perindustrian dan Perdagangan itu mengatakan para atlet juga akan mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan usia mereka serta pelatihan bahasa inggris.

"Pelatih juga harus bisa berbahasa Inggris agar dapat berkomunikasi ketika membawa atlet mengikuti kejuaraan internasional serta berbicara dengan pelatih asing," kata Bob Hasan.

Selain pemberian nutrisi dan pendidikan, atlet-atlet pelatnas PB PASI juga harus disiplin agar tidak cedera sehingga gagal mengikuti kejuaraan-kejuaraan internasional.

"Ada atlet yang punya motor besar. Saya bilang 'kamu tidak jual motor ini, saya keluarkan. Saya kembalikan kamu ke daerah'. Karena dia bisa cedera jika pakai motor sebesar itu," katanya.

Bob Hasan mengatakan seorang atlet sebaiknya tidak turun pada dua nomor sekaligus dalam perlombaan karena akan memunculkan kegugupan pada atlet itu.

"Tapi, saya harus berbicara dengan pelatih terlebih dahulu. Kalau atlet ikut dobel, dia bisa tegang sehingga tidak dapat apa-apa," kata pria berusia 87 tahun itu.

Mempunyai sederet atlet berprestasi, PB PASI telah menyiapkan bonus bagi setiap atlet yang jumlahnya disesuaikan dengan prestasi mereka.

"Kami memberikan tabungan hari depan. Seperti Emilia Nova, dia dapat Rp 1 miliar lebih. Tapi, uang itu tidak dapat diambil kecuali buat usaha. Kalau bonus itu hanya untuk dihabiskan, ya tidak boleh," katanya. 

Semua upaya itu dilakukan, pola hidup sehat dan terjaminnya kesejahteraan, kata Bob Hasan, demi mencetak atlet-atlet setara Lalu Muhammad Zohri. (af)

Berita terkait
0
Yang Harus Dilakukan Karyawan Holywings Menurut Wagub DKI
Setelah 12 outlet Holywings dicabut izinnya, serentak 3.000 karyawannya kehilangan pekerjaan. Ini yang harus mereka lakukan menurut Wagub DKI.